Kamis, 27 Maret2014
Yeremia 7:23-28
Mazmur 95:1-2,6-7,8-9
Lukas 11:14-23
“Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,”
(Mazmur 95:8)
BANGSAIsrael telah dibebaskan Allah dari perbudakan di Mesir melalui berbagai mujizat. Selama 40 tahun dipadang gurun, setiap hari Allah memberi mereka makan dengan cara yang ajaib karena dipadang gurun tidak ada makanan dan minuman. Mereka bergembira dan bersyukur atas mukjizat-mukjizat itu tetapi mereka tetap tidak mau bertobat. Mereka bersikeras mengikuti keinginan hati sendiri. Semasa Kristus hidup di tanah Palestina, Dia membuat banyak mukjizat yang mencengangkan. Mereka terheran-heran dengan kuasaNya, tetapi menolak untuk percaya akan ajaran-ajaranNya. Bahkan kemudian para pemimpin mereka memfitnah bahwa kuasa yang ada pada Kristus berasal dari iblis.
Bila mau jujur, kita sebenarnya juga sering melihat, menyaksikan bahkan mengalami sendiri kasih dan kuasa Allah yang menolong kita mengatasi berbagai persoalan, memberi kelimpahan rejeki bahkan apa yang semula tidak mampu kita pikirkan, Dia berikan. Kita bergembira saat memperoleh apa yang kita inginkan tetapi seringkali menolak atau menggerutu saat melakukan apa yg dikehendaki Allah.
Ketegaran hati bangsa Israel sebenarnya adalah cermin ketegaran hati kita juga. Kita hanya kembali ke Tuhan ketika butuh pertolongan, tetapi kemudian lupa akan Tuhan apabila sedang dalam keadaan senang. [VJs]
Sudahkah kita melembutkan hati kita terhadap suara Tuhan?
DOA(†)
Tuhan, berilah aku kemauan untuk selalu hidup seturut kehendakMu dalam keadaan susah dan senang. Amin(†)





 
				 
													 
													 
													 
													 
													 
													 
													 
													 
													 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
				 
 
