Bacaan I : Zef. 2:3; 3:12-13; Bacaan II : 1Kor. 1:26-31 Bacaan Injil : Mat. 5:1-12a.
BERMEGAH DI DALAM TUHAN
Jika Kerajaan Israel [Utara] luluh lantak karena serangan Asyur, maka Kerajaan Yehuda [Selatan] mengalami nasib yang serupa. Mereka dihancurkan oleh Kerajaan Babilonia. Seluruh penduduk diangkut dan dibuang ke Babilonia. Kehancuran ini disebabkan oleh sikap mereka yang lebih banyak bergantung kepada kerajaan-kerajaan besar seperti Asyur, Mesir dan Babel. Padahal melalui para nabi, Tuhan telah memperingatkan mereka agar mempercayakan hidup dan keselamatan mereka pada Tuhan saja.
Berada di pembuangan membuat bangsa Yahudi merenungkan perjalanan hidup mereka. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pendahulu mereka adalah karena kesombongan dan tinggi hati. Itulah sebabnya nabi Zefanya menyerukan agar mereka menjadi umat yang rendah hati agar terhindar dari murka Allah [Zef 2:3]. Allah yang maha pengasih tidak akan membiarkan umat-Nya binasa. Mereka yang ada di pembuangan akan ada yang disebut sisa Israel yang hidup sesuai dengan kehendak TUHAN [3:13]
Dihadapan orang-orang Yahudi, Yesus berbicara mengenai keberpihakan Allah kepada orang-orang yang lemah dan tersingkirkan. Mereka adalah orang-orang miskin [Mat 5:3], yang berdukacita [ay.4], yang haus dan lapar akan kebenaran [ay.6] dan yang dianiaya karena kebenaran [ay.10]. Orang-orang ini adalah mereka yang menggantungkan hidupnya pada Allah. Karena mereka tidak mendapatkan belaskasih dari sesama. Selain itu Yesus juga menyebutkan sifat-sifat yang berkenan di hadapan Allah, yaitu lemah lembut, murah hati, suci dan membawa damai. Mereka yang memiliki sifat-sifat ini layak disebut sebagai anak-anak Allah.
Namun demikian orang-orang yang memiliki sifat-sifat seperti ini tidak diperhitungkan oleh dunia. Tetapi Allah justru memakai mereka untuk mempermalukan sesamanya yang suka memegahkan diri di hadapan-Nya. Sikap demikian ini tidak disukai Allah. Oleh karena itu Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar hidup bermegah di dalam TUHAN [1Kor 1:31]. Bagaimana hidup bermegah di dalam Tuhan? Yaitu dengan menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran, karena itulah kesukaan Tuhan [Yer 9:24].
Nasihat ini tentu relevan dengan keadaan kita di zaman sekarang yang dengan mudah menunjukkan jati diri melalui media sosial. Mari kita hidup di dalam kasih setia dan kebenaran. Biarlah orang melihat sosok Tuhan melalui perbuatan kasih kita, agar nama-Nya semakin dimuliakan. Amin. (CT).