Kekuatan Doa Rosario Laudato Si Di Masa Pandemi Covid 19
Oleh M.E. Julita
Sebulan penuh pada bulan Mei setiap hari kita diajak mendaraskan doa Rosario sebagai penghormatan kepada Bunda Maria dengan wujud doa tahun 2020 mengacu ke Ensiklik Laudato Si. Laudato Si (Puji Bagi Mu-bahasa Latin) merupakan ensiklik kedua Paus Fransiskus yang memandang bumi sebagai "Rumah Kita Bersama”. Paus mengajak kita berdoa untuk memiliki kesadaran tentang keselarasan, keseimbangan alam seisinya ciptaan Tuhan agar senantiasa terawat dan terbarukan. “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-NYA itu, sungguh amat baik…” (Kejadian1:31)
Kardinal Ignasius Suharyo dalam Katolik News mengajak umat melakukan aksi nyata berupa pertobatan ekologis. Lebih lanjut Kardinal menjelaskan bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai upaya permenungan kita bersama tentang ”dampak negatif reaksi alam akibat ulah manusia itu sendiri.” Diwartakan di dalam Alkitab, “Sebab kita tahu bahwa sampai sekarang segala mahkluk sama-sama mengeluh dan merasa sakit bersalin” (Roma 8:22).
Ragam Keuskupan dan Adat Budaya Setempat
Rosario Laudato Si didaraskan setiap hari via Youtube secara online bergiliran oleh seluruh Uskup di Indonesia di lokasi masing-masing. Melalui Rosario bersama ini umat Katolik berkesempatan mengenal sosok para Uskup di Indonesia dan adat/budaya lokal tiap paroki setempat. Contohnya, saat Keuskupan Papua memimpin doa, bapa Uskup mengenakan pakaian adat setempat dan menampilkan patung Bunda Maria khas Papua yang menghiasi ruangan gereja. Berikutnya ketika berkunjung ke paroki Sibolga-Sumatra Utara dilantunkan lagu rohani berbahasa daerah setempat dengan latar belakang tampilan alam luas terbentang menggambarkan kekayaan alam serta seisiinya. Demikian pula saat “berkunjung” ke paroki Pontianak di Kalimantan Barat, sesekali suara khas kera Bekantan terdengar jelas saat doa berlangsung, yang menambah khusuk suasana doa. Betapa semua hal itu dikenal dan didapatkan melalui sarana online.
Sikap Peduli dan Cinta Alam
Rosario Laudato Si menumbuhkan sikap peduli, berbela rasa dan cinta terhadap alam dan lingkungan. Kita disadarkan tidak lalai pada tugas menata alam dengan merawat dan bersikap ramah terhadap alam ciptaan Nya melalui pemeliharan dan pengembangan sumber daya alam, serta menghindari eksploitasi alam
Mendaraskan doa Rosario secara online dalam keluarga selama sebulan penuh setiap hari di masa pandemi Covid 19 telah menguatkan kebersamaan antar anggota keluarga dan menanamkan arti pentingnya proses doa permohonan tersebut.
“... Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah. Dan Allah menyelidiki hati nurani mengetahui maksud Roh itu…” (Roma 8:26-27)
Keterangan gambar:
Gambar 1, sumber: Harun OFM, Martin. 2020. Ensiklik Laudato Si. Jakarta: Penerbit Obor
Gambar 2, sumber: Dokumen Pribadi