Sabtu, 9 Juni 2012                      

2 Timotius 4:1-8

Mazmur 71:8-9,14-15a,16-17,22

Markus 12:38-44

“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya”

(2 Timotius 4:7-8)

PETIKANayat di atas tertulis di atas nisan salah satu anggota keluargaku, yang telah meninggal beberapa bulan lalu. Hari ini, ketika aku membaca kembali ayat di atas, terbersit sukacita dan kedamaian di hatiku. Kembali aku mengingat dan mengenang anggota keluargaku yang telah tiada itu; aku yakin saat ini beliau pasti telah menerima ‘mahkota kebenaran’ yang telah disediakan Tuhan.

Mau kah kita menerima ‘mahkota kebenaran’? Bagaimanakah caranya? Dalam bacaan pertama disebutkan bahwa kita harus tetap memelihara iman sampai garis akhir, dan Yesus pun memberi nasihat supaya kita tidak berpura-pura seperti para ahli Taurat.

Sama seperti suatu pertandingan, hidup kita pun nantinya akan berada pada ‘garis finish’ dan ketika saat itu datang.. Sudahkah kita memberikan yang terbaik kepada DIA? Sudahkan iman kita benar-benar tertuju kepada-Nya?  Nahh... Mumpung saat ini kita masih berada di dalam ‘pertandingan hidup’ kita, ayooo kita berusaha sekuat tenaga agar kita dapat menang melawan kuasa dunia ini, melawan kuasa si jahat  dan semua bentuk tipu muslihat iblis, agar kelak di garis akhir : kitalah pemenangnya; dan kitapun dimahkotai oleh Bapa di rumah-Nya kelak. Amin... [Pp]

Beranikah kita fokus hanya pada Tuhan saja  ???

DOA (†)

Yesus, aku mau terus berjuang menjadi pemenang atas kuasa si jahat, berilah aku selalu kemampuan untuk melakukannya.Amin(†)

Kamis, 7Juni2012               

2 Timotius 2:8-15

Mazmur 25:4bc-5ab,8-9,10,14

Markus 12:28b-34

DALAMbacaan pertama dikatakan “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia… Dia tetap setia. (2 Timotius 2:11,13).Dalam Injil hari ini, “ Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu… Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:30,31).

Ayat- ayat ini mengingatkanku untuk selalu setia kepada Tuhan. Kesetiaan yang didasari kasih. Memang benar kalau kita melakukan segala sesuatuberdasarkan kasih, kita akan lebih mudah menjalankannya. Tuhan telah rela mati untuk kita. Sudahkah kita membalas kasih-Nya?

Kadang-kadang kita masih fokus pada diri sendiri. Kita sering lupa bahwa Tuhan yang telah begitu mengasihi kita dan telah melakukan yang terbaik untuk kita. Kasih kita untuk-Nya juga tercermin dari perbuatan kasih kita terhadap sesama. Masih banyak teman-teman kita di luar sana yang mungkin belum menyadari kasih-Nya. Tugas kitalah untuk memberitakan kasih-Nya yang begitu besar bagi kita semua seperti Santo Paulus dalam bacaan pertama telah melakukannya. [eS]

Sudahkah kita mengasihi Tuhan dan sesama?

DOA (†)

Terima kasih Tuhan Yesus untuk kasih-Mu. Mampukanlah akuuntuk mengasihi-Mu dan sesamaku lebih lagi. Amin(†)

Jumat, 8 Juni 2012

2Timotius3:10-17

Mazmur119:157,160,161,165,166,168

Markus 12:35-37

ANTO adalah anak yang pendiam, dia sering diganggu oleh teman sekolahnya sampai akhirnya dia bilang kepada mamanya, “Ma..., Anto tidak mau sekolah lagi, teman-teman Anto jahat...” Mendenggar itu mamanya sedih, lalu sambil membelai rambut Anto, dia berkata..., “Anto yang sabar yaa..., Tuhan saja disiksa dan disalib bisa tahan, masa Anto diganggu teman saja sudah ga mau sekolah? Coba tiap kali diganggu Anto minta Tuhan bantu Anto, pasti dech dibantuin sama Tuhan...”

Mendengar itu, Anto akhirnya berangkat juga ke sekolah. Seperti biasanya Anto digangguin lagi, kali ini lebih keterlaluan sampai Anto menangis, dalam isaknya dia berdoa, “Tuhan..., Anto digangguin lagi..., bantu Anto yaa...” Seorang guru yang kebetulan lewat mendengar doa Anto. Keesokan harinya, guru tersebut memperhatikan Anto sepanjang hari sampai akhirnya guru itu tahu siapa yang mengganggu Anto. Diam-diam guru tersebut memanggil murid-murid nakal itu dan menghukumnya, guru tersebut mengancam akan memberitahukan orang tua mereka kalau masih juga mengganggu Anto.

Seminggu kemudian, dengan ceria Anto berlari masuk ke rumah, dicarinya mamanya sambil berteriak, “Ma..., mama benar, Anto sudah tidak diganggu lagi...” Mendengar itu, mamanya tersenyum...

Tuhan tahu semua kesulitan kita, tetapi mengapa Tuhan tidak langsung membantu kita? Saat kita duduk bersama Tuhan dan memanggil nama-Nya, Dia akan menyelesikan semua masalah dan beban kita. [pj]

Sudahkah kita duduk bersama dan ngobrol dengan-Nya hari ini?

DOA(†)

Tuhan, berkatilah setiap langkahku hari ini. Amin(†)

Rabu, 6 Juni2012 

2 Timotius 1:1-3,6-12                    

Mazmur 123:1- 2a,2bcd

Markus 12:18-27

”Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban” (2 Timotius 1:7)

AYAT di atas mengingatkanku akan kekhawatiran yang akhir-akhir ini sering kualami. Kekhawatiran yang tidak ada gunanya dan hanya membuang-buang waktu, bahkan dapat menimbulkan hal negatif yang lain, misalnya mengganggu emosiku dan berakibat menyakiti perasaan orang lain.

Kekhawatiran dapat melemahkan kita. Setelah melewati semuanya, kita tahu bahwa sebenarnya kekhawatiran kita tidak terjadi. Allah tahu dan selalu melakukan  yang terbaik untuk kita. Kita juga harus berusaha tentunya. Setiap kali khawatir, aku berdoa pada-Nya. Aku mengandalkan kekuatan-Nya, bukan kekuatanku atau sesama manusia.

Berkumpul bersama teman-teman seimanjuga sangat menguatkan looohh, misalnya teman-temanku di Persekutuan Doa. Aku juga teringat akan doa ibu rohaniku, bahwa Tuhan sudah ada di masa depan kita dan seharusnya kita tidak perlu khawatirakan hari depan kita. Membaca Firman-Nya setiap hari juga tentu dapat menguatkan kita. So,  don’ t worry, be happy... [eS]

Masih aku takutakan masa depanku?

DOA (†)

TUHAN Yesus Kristus, ambillah ketakutanku. Aku serahkan hidup dan cita-citaku ke dalam tangan-Mu.Amin(†)