Apakah Taize itu ?. Taize (baca : Teesee) bukanlah suatu organisasi Kristen, bukan suatu aliran filsafat atau teologi, bukan pula nama sebuah gerakan atau kolese. Taize adalah nama sebuah komunitas kecil di suatu desa yang terletak 350 km di sebelah selatan kota Paris, Perancis. Komunitas Taize pada awalnya merupakan komunitas para biarawan Kristen yang didirikan atas dasar cinta kasih dan persaudaraan eukumenis, tanpa memandang latarbelakang anggotanya. Inspirasi ini muncul setelah Perang Dunia II yang mengerikan, di mana bangsa-bangsa Eropa terpecah belah, termasuk perpecahan hebat dalam agama Kristen sendiri (Katolik, Protestan, Ortodoks, Anglikan dan sebagainya) Dari keprihatinan itu, Bruder Roger Louis Schutz bersama para biarawan di Taize saat itu menjalankan pola hidup intensif seperti dikatakan Santo Paulus dalam surat kepada umat Efesus, yaitu selalu damai (bdk. Ef 4:2-3) dalam hidup sehari-hari mereka. Paus Yohanes Paulus II ketika berkunjung ke Taize pada 5 Oktober 1986, mengatakan, “Seseorang yang singgah ke Taize bagaikan mendekati sumber mata air. Di sini seorang peziarah berhenti, melepaskan dahaganya sebentar, sebelum melanjutkan perjalanannya” Nyanyian dan Doa Ibadat Taize Kalimat lagu utama yang sederhana dinyanyikan berulang-ulang sambil tetap menjaga suasana khidmat. Lagu yang berirama cepat maupun lambat, keras maupun lembut, kuat maupun lirih, dibawakan terus menerus atau bersahut-sahutan, dengan beberapa lagu diselingi ayat-ayat oleh solis di sela-sela ayat utama. Menjaga suasana khidmat adalah syarat utama. Beberapa lagu dibiarkan tetap dalam versi aslinya (bahasa latin) karena adil bagi peziarah yang berasal dari berbagai bangsa. Bahasa latin merupakan bahasa yang asing bagi semua bangsa. Lagipula beberapa lagu sulit untuk disesuaikan dalam berbagai bahasa, untuk mempermudah penghayatan, ayat-ayat solis dan doa-doa biasanya menggunakan bahasa setempat, atau setidaknya bahasa yang dimengerti oleh sebagian besar peserta ibadat