
Bacaan I : Sir. 10:1-8; Bacaan II : 1Ptr. 2:13-17;
Bacaan Injil : Mat. 22:15-21
KEBIJAKSANAAN KRISTIANI
Apakah sesungguhnya makna kemerdekaan bagi orang beriman? Hari ini kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia, namun di sisi lain justru masyarakat sekarang ini masih harus memperjuangkan kemerdekaannya agar terbebas dari ketidakadilan, diskriminasi, pemerasan, penindasan, pemaksaan, teror, kriminalisasi, masalah ekonomi dan aneka problematika kehidupan lainnya.
Bacaan pertama dari kitab Sirakh menyoroti bagaimana peran para pimpinan pemerintahan. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya (Sir 10:3). Peringatan akan kemerdekaan boleh dirayakan setiap tahun namun dinamika kehidupan tetap membutuhan perjuangan agar tujuan kemerdekaan tercapai. Tanggung jawab terletak dipundak pemerintah dan seluruh rakyat.
Dalam suratnya Rasul Petrus mengajak jemaatnya untuk hidup sebagai orang merdeka dan bukan menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk kejahatan tetapi hidup sebagai hamba Allah (1Ptr 2:16). Dalam surat ini dijelaskan agar jemaat mengasihi saudaramu, takut akan Allah, hormatilah semua orang, hormatilah pemimpin. Namun hal itu tidak memberi mereka kebebasan untuk berlaku semena-mena atau melakukan hal-hal mendatangkan persoalan di tengah masyarakat. Sebaliknya mereka harus melaksanakan tugas dan kewajiban mereka sebagai orang yang percaya serentak sebagai warga masyarakat taat kepada hukum yang berlaku di tengah masyarakat. Maka mereka harus melakukan tugas dan kewajiban mereka sebagai masyarakat seperti membayar pajak, hidup menurut aturan yang berlaku dan memenuhi tuntutan masyarakat lainnya.
Bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus yang dicobai oleh orang-orang Farisi. Mereka mengajukan pertanyaan yang menjebak. Bila menjawab boleh, maka mereka akan menuduh Yesus berpihak pada pemerintah Romawi. Namun jika menjawab tidak boleh, maka Yesus dapat dituduh menentang pemerintahan Romawi yang berkuasa pada saat itu. Tetapi Yesus menjawab dengan bijaksana. Yesus meminta orang tersebut untuk menunjukkan mata uang diikuti dengan pertanyaan “Gambar dan nama siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan nama kaisar.” (Mat 22:20-21). Dari jawaban itu Yesus mengatakan agar mereka memberikan kepada kaisar apa yang menjadi miliknya dan kepada Allah apa yang menjadi milik-Nya.
Kewajiban kepada Allah tidak bertentangan dengan kewajiban kepada negara.
Kebijaksanaan kristiani yang didasari oleh alkitab membantu kita untuk melihat mana kewajiban kepada Allah dan mana kewajiban kepada negara. Kebijaksanaan kristiani mengantar kita untuk dapat menjadi warga negara yang baik sekaligus menjadi murid Yesus yang sejati. Mari kita mengisi kemerdekaan dengan semangat kebijaksanaan kristiani. [BW]




