OPTIMISME PASKAH

Bacaan I: Kis. 10:34a.37-43; Bacaan II: Kol. 3:1-4; Bacaan Injil: Yoh. 20:1-9.
OPTIMISME PASKAH
Kekristenan dibangun di atas kepercayaan bahwa Yesus telah disalibkan dan bangkit. "Yesus telah diserahkan karena dosa kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita" (Rom. 4:25). Kisah tertua kebangkitan Kristus ditulis oleh Rasul Paulus sekitar thn. 56 M : "Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci. Ia telah menampakkan Diri kepada Petrus, kepada ke-12 muridNya, lalu kepada 500 saudara sekaligus ..paling akhir dari semuanya Ia menampakkan Diri juga kepadaku" (1 Kor. 15:1-11). Kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus adalah kisah utama dalam pewartaan para Rasul sekaligus inti iman kristen. "Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu" (1 Kor. 15:17). Kisah kebangkitan dalam ke-4 injil bisa dirangkum sebagai berikut : "Pagi-pagi benar hari pertama pekan itu Maria Magdalena / perempuan lain pergi ke kubur serta mendapati batu penutup kubur telah terguling dan tidak menemukan mayat Tuhan. Malaikat / orang muda memberitahu bahwa Yesus telah bangkit. Maria Magdalena memberitahu Petrus dan murid-murid lain tentang kejadian itu". Dalam versi Mateus dan Yohanes : Maria Magdalena bertemu Yesus yang bangkit (bdk. Mat 28:9; Yoh. 20:18). Lalu Yesus beberapa kali menampakkan Diri kepada para Rasul (Yoh. 20:19-29; 21:1-23) dan kepada 2 murid di jalan ke Emaus (Luk. 24:13-35). Kebangkitan Kristus memberi pesan penting : 1) Penyaliban dan wafat Kristus adalah jalan menuju kebangkitan. "Per crucem ad resurrectionem" - Melalui salib kepada kebangkitan. Salib bukan tanda penghinaan atau penderitaan, melainkan tanda kemenangan. Maka setiap kali kita membuat TANDA SALIB, kita dikuatkan untuk menerima "salib" kita, karena kita percaya hanya melalui salib kita dimenangkan ! 2) Dengan kebangkitan Kristus, maut / kematian kehilangan dayanya. "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu ? Hai maut, di mana sengatmu ?" (1 Kor. 15:54-55). Kematian tidak lagi menakutkan dan mengerikan. Kematian hanyalah pintu masuk menuju kehidupan ilahi. 3) Kebangkitan Kristus menjadikan kita "adonan baru", yaitu pribadi yang diisi dengan "kemurnian dan kebenaran" (1 Kor 5:7-8). 4) Paskah menjadikan kita pribadi yang optimis. Tiada hidup tanpa risiko, tanpa tantangan dan kegagalan. Namun dalam semangat paskah : risiko menjadi peluang, tantangan menjadi sumber energi dan kegagalan menjadi kunci kesuksesan. Kegagalan itu biasa. Namun jangan berhenti pada kegagalan. Jangan cepat menyerah. Kita harus bangkit kembali. Itulah semangat Paskah. Semoga kita bangkit bersama Kristus ! (YS)




