Pesan-pesan terakhir

Bacaan I: Kis. 15:1-2.22-29; Bacaan II: Why. 21:10-14.22-23; Bacaan Injil: Yoh. 14:23-29.
Pesan-pesan terakhir
Dalam Injil Yohanes hari ini, Yesus menyampaikan 3 pesan penting bagi kita dan para murid sebelum sengsara salib-Nya.
Pertama : “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. .. ” (Yoh 14:23a). Dengan demikian Yesus menegaskan kembali jati diri-Nya sebagai putera Allah sebagai bukti bahwa Allah adalah sungguh-sungguh kasih. Yesus mengungkapkan kasih-Nya kepada Bapa dan kita dengan melaksanakan perintah Bapa-Nya Maka bila kita mengaku sebagai murid Yesus dan mengasihi-Nya, maka kitapun harus bersedia menjalankan ajaran dalam firman-Nya. Dengan kata lain, kalau kita tidak melakukan ajaran / perintah / firman Kristus, berarti kita tidak sungguh percaya dan mengasihi-Nya .. “Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku” (Yoh 14:24a)
Kedua : “.. tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26), Yesus tidak ingin meninggalkan para murid-Nya sebagai yatim-piatu. Roh Kudus yang berasal dari Bapa akan menjadi “Penolong yang lain”, yang akan menyertai para murid dan kita selama-lamanya sebagai “Roh Kebenaran” (bdk Yoh 14:16). Dengan bimbingan Roh Kudus inilah, Para Rasul dan Paus memimpin Gereja dalam masyarakat dunia yang terus berkembang sampai sekarang. Roh Kudus yang satu dan sama itu juga hadir dalam hati dan membimbing kita untuk selalu percaya, menjalankan ajaran dan terus mengasihi-Nya dalam menghadapi setiap persoalan kehidupan.
Ketiga : “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.” (Yoh 14:27a). Damai sejahtera atau “Syalom” akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus sebagai hubungan kasih dengan Allah, sehingga kitapun dapat menghadapi kehidupan ini tanpa gelisah dan gentar. Amien. (IS)




