Janji atau Hubungan

Bacaan I: Kej. 15:5-12.17-18; Bacaan II: Flp. 3:17-4:1(3:20-4:1); Bacaan Injil: Luk. 9:28b-36.
Janji atau Hubungan
Dalam bacaan pertama, TUHAN menjanjikan Abraham keturunan sebanyak bintang di langit, dan negeri yang makmur sentosa. Saat menerima janji itu, Abraham umurnya sudah lebih dari 80 tahun, dan bahkan ia masih harus menunggu sampai berumur 99 tahun untuk anak yang dijanjikan itu. Sedangkan janji TUHAN yang kedua bahkan lebih jauh lagi, butuh waktu 680 tahun sampai janji itu terpenuhi (saat Joshua menjadi raja), tentunya Abraham sudah meninggal lama sebelum janji itu terlaksana. Mungkin terbersit dalam pikiran kita, mengapa Allah yang Maha Kuasa tidak langsung saja memberi banyak keturunan serta tanah Kanaan kepada Abraham? Seperti juga yang kita harapkan dari doa-doa yang kita sampaikan kepada Tuhan bukan?
Dalam kisah ini kita melihat bahwa TUHAN bukan ingin menampilkan diri-Nya sebagai seorang ahli kandungan ataupun seorang agen real estate yang bisa memberi kita sesuatu berdasarkan imbalan yang kita berikan. Tetapi TUHAN ingin membangun hubungan dengan umat-Nya, dan hubungan itu berdasarkan kepercayaan. “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
Seperti itu jugalah yang terjadi pada kisah Injil, saat Yesus menampakkan kemulian-Nya di gunung. Murid-murid-Nya terpesona dan ingin tinggal disitu bahkan membangun kemah. Tetapi Yesus menampakkan kemulian-Nya bukanlah untuk menunjukan kuasa-Nya,tetapi karena ingin membangun hubungan dan kepercayaan murid-murid-Nya sebelum Ia meninggalkan mereka untuk menderita dan mati di kayu salib.
Pada masa Prapaskah ini, kita diminta berdoa, berpantang dan berpuasa, imbalan apakah yang kita harapkan? Dari bacaan hari ini kita belajar bahwa laku tapa itu bukanlah agar Tuhan memberi imbalan, tapi yang lebih terutama lagi agar selama Prapaskah ini kita membangun kembali hubungan kita dengan Tuhan. Karena membangun kembali hubungan dengan Tuhan adalah jauh lebih penting dan berharga, serta dapat membuat janji-janji-Nya terlaksana. Marilah kita membangun kembali hubungan dengan TUHAN, dengan mulai mambangun kembali hubungan kita dengan sesama, mulai dari keluarga, lingkungan dan kemudian negara kita. – aj




