Bacaan I: Yes. 6:1-2a.3-8; Bacaan II: 1 Kor. 15:1-11(15:3-8.11)Bacaan Injil: Luk.5:1-11.
SUPAYA, ATAU KARENA?
Sekitar dua tahun silam, saya mendapat serangan tajam di media sosial. Pasalnya saya mengkritik seorang motivator yang di televisi berbicara kurang lebih begini. Berbuat baiklah pada semua orang supaya kebaikan dan rejeki datang kepadamu. Saya menulis, berbuat baiklah karena perbuatan baik itu baik adanya. Berbuat baiklah karena orang membutuhkan uluran tanganmu. Berbuat baiklah bukan untuk mendapatkan sesuatu. Apalagi berbuat baik hanya supaya masuk surga.
Rasul Petrus, Paulus, dan Nabi Yesaya adalah teladan soal bagaimana menjawab panggilan. Mereka menjadi rasul dan nabi bukan “supaya” mendapatkan sesuatu, melainkan “karena sudah” mendapatkan sesuatu. Di jalur profesinya, Rasul Petrus sedang berada pada titik putus harapan. Itu terjadi sebagai seorang nelayan, setelah bekerja semalaman, tak mendapatkan seekor pun ikan. Betapa tragisnya. Tetapi tiba-tiba, dengan kuasa-Nya, Yesus membalikkan keadaan. Dengan satu tebaran jala, dua perahu tiba-tiba penuh dengan ikan. Dapatkah dia menolak ketika Yesus berkata, “Mulai sekarang engkau akan menjadi penjala manusia.”?
Rasul Paulus, pada bacaan kedua, membuat sebuah pengakuan. Dia adalah musuh bagi para pengikut Kristus Tuhan. “Aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang.”
Nabi Yesaya juga serta merta berteriak, “Ini aku, utuslah aku,” karena merasa Tuhan telah menyentuhnya, dan telah mengampuni dosanya.
Kita menghayati panggilan sebagai orang kristen dan katolik juga dalam logika iman seperti itu. Kita beriman kristen dan menghayatinya, dalam hidup sehari-hari, bukan “supaya masuk surga”. Juga bukan semata-mata karena berbuat baik itu baik. Tetapi karena kita sudah terlebih dulu mendapatkan kebaikan dan rahmat, khususnya rahmat keselamatan. Tanpa pernah kita minta, Tuhan sudah memberikan hidup dengan seluruh fasilitasnya: udara, air, matahari, otak, akal sehat, kreativitas, dan sebagainya. Tanpa kita minta, Tuhan sudah lebih dulu memberikan Yesus bagi kita. (her)