HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS YANG LUAR BIASA

Bacaan I: Im. 19:1-2,17-18; Bacaan II: 1 Kor. 3:16-23; Bacaan Injil: Mat. 5:38-48.
HIDUP SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS YANG LUAR BIASA
Tanggal 13 Mei 1981, dunia dikejutkan dengan penembakan Paus Yohanes Paulus II di lapangan St. Petrus, oleh seorang residivis asal Turki, Mehmet Ali Agca. Dua peluru mengenai perut dan dua lainnya mengenai jari tangan Paus Yohanes Paulus II. Atas perbuatannya ini, Ali Agca dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan Italia, tetapi dibebaskan pada tahun 2010, setelah mendapat keringanan hukuman. Ketika sembuh dari luka-lukanya dan mengetahui bahwa Ali Agca di penjara, Paus Yohanes Paulus II meminta umat Katolik untuk mendoakan pembunuhnya itu seraya berkata “saya sudah memaafkan saudara saya itu.” 1983 Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Ali Agca di penjara Rebibbia, Roma, dan berbicara dari hati ke hati.
Kisah pengampunan yang penuh haru ini, sungguh membekas dan melumat hati Ali, sehingga setelah dibebaskan ia mengunjungi makam Paus Yohanes Paulus II pada 27 Desember 2014, dan meletakkan sebuah karangan bunga mawar dibawa pusara sambil mencucurkan air mata. Paus Yohanes Paulus II telah menunjukan kepada kita bagaimana hidup sebagai pengikut Kristus yang luar biasa.
Ia telah menghidupi kata-kata Yesus dalam injil hari ini, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat. 5:44). Ia juga telah menunjukkan kesempurnaan kasih Allah Bapa dalam hidupnya (Mat 5:48).
Dan kesempurnaan kasih inilah yang membalikan kobaran kebencian hati Ali Agca dengan cucuran air mata pertobatan. Peristiwa ini membuktikan kepada kita bahwa Cinta kasih Allah yang terpancar dalam setiap peristiwa pengampunan bukan hanya mematahkan kejahatan tetapi membawa pertobatan bagi para musuh dan penjahat.
Frances Hogan, dalam bukunya “FORGIVENESS: the Glorious Face of Love” (pengampunan: wujud mulia cinta), menulis judul “mencintai berarti mengampuni, mengampuni berarti mencintai.” Artinya, antara cinta dan pengampunan tak dapat dipisah. Keduanya merupakan satu paket, tidak ada pengampunan tanpa cinta dan tidak ada cinta tanpa pengampunan. Kita diajak hari ini untuk hidup sebagai orang Katolik yang luar biasa sehingga layak pula menjadi pengikut Kristus yang luar biasa. dapat pahala kasih Allah Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus. (LN)




