Siapkan Diri Sambut Undangan Tuhan
Bacaan I: Yes. 25:6-10a; Bacaan II: Flp. 4:12-14,19-20; Bacaan Injil: Mat. 22:1-14.
Siapkan Diri Sambut Undangan Tuhan
Pada Pekan Kedua Oktober ini, bacaan Injil mengingatkan kita tentang makna hidup, berelasi dengan Bapa. Makna hidup dalam kaitannya dengan tawaran belas kasih Tuhan dan menjaga 'keharmonisan hubungan dengan Bapa'. Dasarnya adalah undangan kasih Allah dan respon positif kita. Apakah tawaran kasih Allah itu disambut dengan penuh kesadaran dan suka cita? Ataukah dengan keterpaksaan? Atau yang lebih parah ketidakpedulian, sama sekali tidak menanggapi undangan kasih Allah?
Yesus menggambarkan undangan dan relasi itu dalam sebuah cerita Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin (Mat. 22:1-14).
Tawaran eksklusif Tuhan pada kita tidak mensyaratkan hal-hal yang rumit. Tuhan hanya menginginkan kita memberikan respon positif atas undangan itu dan mempersiapkannya dengan baik. Layaknya kita menghadiri sebuah kondangan perkawinan kerabat dekat atau kolega. Kita pun diharapkan tahu diri, datang dengan pakaian pesta yang pantas.
Faktanya ada banyak ragam orang menyikapi undangan eksklusif Tuhan. Ada orang yang mencatat undangan itu lalu mengingatnya dalam buku agenda kehidupan sebagai prioritas terpenting agar kelak ketika hadir dalam pesta itu bisa tampil layak.
Ada pula orang yang merespon undangan khusus Tuhan itu, tapi tidak memasukkannya dalam agenda prioritas. Aktivitas kesibukan lain lebih mendapat tempat utama. Jika ia datang pun lebih karena formalitas belaka.
Selain itu ada juga orang yang meski mendapat undangan eksklusif tetap saja mengabaikannya. Bahkan tidak peduli. Karena itulah atas perintah sang pemilik hajatan, undangan pesta juga disebarkan kepada beragam orang [Mat.22:10].
Tuhan tak pernah memaksakan kehendak-Nya. Dengan kemuliaan-Nya, Bapa selalu membuka lebar pintu belas kasih dan tawaran-Nya. Kita bebas memilih. Namun persoalannya, hidup kita dibatasi oleh waktu. Manusia tak pernah tahu kapan batas waktu undangan itu akan berakhir. Hanya Tuhanlah yang tahu.
Jadi apa yang harus kita lakukan? Selama tawaran atau undangan Tuhan masih belum ditutup, maka bersegeralah untuk merespon secara positif. Dan jangan lupa mempersiapkan baju pesta yang layak. Tuhan memberkati. (VH)