Kamis, 1 November 2012            

Hari Raya Semua Orang Kudus                            Wahyu 7:2-4,9-14;

                                                                   Mazmur 24:1-2,3-4ab,5-6;   

1 Yohanes 3:1-3;

Matius 5:1-12a

ASIN ATAU HAMBAR ?

“"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang." (Matius 5:13)

Pulang sekolah, Ibuku telah menyediakan nasi dan bakso kuah di atas meja makan.  Karena lapar, aku segera menyantapnya.  Saat mengunyah makanan itu, aku merasa ada sesuatu yang kurang pas.  Segera aku dan Ibu tersadar.  Ternyata kuah bakso itu lupa diberi garam oleh Ibu.  Pantas saja rasanya hambar, dan kurang enak.  Setelah ditambah garam, barulah bakso kuah itu terasa enak sekali.  Aku pun melahapnya hingga habis.

Teman-teman, demikian pula dengan kita.  Kita adalah garam Yesus.  Pikiran, perkataan, dan sikap kita sudah sepantasnya dapat memberkati sesama di sekitar kita.  Biarlah sesama bisa merasakan bahwa Yesus sungguh hadir di hati dan hidup kita.  Yesus rindu kita bisa memberi “rasa asin” dalam hidup sesama.  Jika awalnya hidup mereka hambar, namun bila mereka berada di dekat kita, maka mereka bisa bersukacita.

Sudahkah sikap, perkataan, dan pikiran kita menggarami hidup teman-teman kita yang hambar ? (FSS)

Doa (†) :

Selasa, 30 Oktober 2012

St. Angelus dari Acri; St. Dominikus Collins               Efesus 6:1-9;

Mazmur 128:1-2,3,4-5;

Lukas 13:18-21

BIJI SESAWI DAN RAGI

Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya."

 (Lukas 13:19)

Teman-teman, hari ini Yesus memberikan perumpamaan tentang Kerajaan Allah seperti biji sesawi.  Apakah ada yang sudah pernah lihat biji sesawi ?  Biji sesawi itu kecil sekali.  Biasanya diambil dan ditaburkan orang di kebun.  Setelah tumbuh besar, ia menjadi pohon dan burung-burung bersarang pada cabangnya.  Selain itu, Yesus juga mengumpamakan Kerajaan Allah seperti ragi yang diambil oleh seorang perempuan.  Ragi itu kemudian diadukkan ke dalam tepung terigu sukat sampai terlihat baik seluruhnya.

Perumpamaan hari ini bermaksud mengingatkan kita bahwa kalau kita hidup dan bertumbuh dalam firman Allah, maka hidup kita pun menjadi berkat Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita.  Kita akan terus bertumbuh seperti pohon biji sesawi.  Kita juga akan menjadi ragi yang memberkati mereka yang memakannya.

Maukah teman-teman menjadi berkat Allah bagi sesama ?  Kalau ya, marilah rajin dan tekun untuk terus bertumbuh dan hidup dalam kebenaran firman Allah. (AJ)

Doa (†) :

Tuhan Yesus, kami bersedia untuk Kau pakai menjadi saluran berkat-Mu bagi sesama di sekitar kami. Amin.

Rabu, 31 Oktober 2012

St. Alfonsus Rodriquez                                                  Efesus 6:1-9;

Mazmur 145:10-11,12-13ab,13cd-14;

                                              Lukas 13:22-30     

ORANG TUAKU = PAHLAWANKU

Hai anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. (Efesus6:1)

Sewaktu kecil, aku sering sekali sakit. Hampir setiap bulan orang tuaku harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mengobatiku.  Aku sungguh beruntung memiliki orang tua yang sangat mengasihiku.  Meski banyak biaya yang dibutuhkan untuk membesarkanku, mereka tetap mengasuh dan mendidikku dengan tulus dan kasih. Seiring berjalannya waktu, kesehatanku kini sudah jauh membaik.  Bahkan dapat dikatakan tidak bermasalah lagi.  Bagiku, orang tuaku adalah pahlawanku.

Sebagai wakil Allah di dunia ini, orang tua kita dipercaya untuk mengasihi dan merawat kita.  Jadi, alangkah baiknya kalau kita mau taat dan menghormati serta menyayangi orang tua kita. Tanpa mereka, kita tidak mungkin ada hingga hari ini.  Ingat, orang tua kita adalah pahlawan kita. (Rf)

Doa (†) :

Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang tua yang Kau kirimkan bagi kami. Ajar kami membalas kasih sayang mereka dengan hidup taat dan hormat pada mereka. Amin.

Senin, 29 Oktober 2012

St. Mikael Rua                                                            Efesus 4:32-5:8;

Mazmur 1:1-2,3,4,6;

Lukas 13:10-17

HARI SABAT

Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." (Lukas 13:14)

Hari Sabat dalam bahasa Ibrani, berarti istirahat atau berhenti bekerja. Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu.  Perayaan hari Sabat dilakukan oleh orang Yahudi.  Pada hari itu, semua kegiatan dilarang.  Sebagai gantinya, mereka akan beristirahat dan beribadah kepada Tuhan bersama keluarga tercinta di rumah. Orang Yahudi percaya hari Sabat ditetapkan Allah saat menciptakan alam semesta, dimana manusia diciptakan pada hari ke-6.

Secara tidak sadar, di jaman ini pun kita punya hari Sabat. Hari Minggu adalah hari Sabat kita.  Karena pada hari itu, orang tua kita tidak bekerja, kita tidak bersekolah.  Namun bedanya dengan hari Sabat jaman dahulu, di hari Minggu kita bisa tetap beraktivitas bersama keluarga kita. 

Sudahkah teman-teman menggunakan hari Sabatmu dengan baik ? (DVC)

Doa (†) :

Terima kasih Tuhan untuk waktu beribadah dan kebersamaan bersama keluarga yang Kau berikan kepada kami. Amin.