Kamis, 26 Januari 2012
 St. Timotius dan Titus
2 Timotius 1:1-8 atau Titus 1:1-5
Mazmur 96:1-2a,2b-3,7-8a,10
Markus 4:21-25

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
(Timotius 1:7)

HARI ini Gereja merayakan pesta St. Timotius dan St. Titus. Mereka berdua adalah murid dari Rasul Paulus dan mereka ditetapkan sebagai uskup di tempat mereka melayani, didaerah Yunani. St. Timotius di Lystra dan Ikonium sedangkan St. Titus di daerah Kreta.

Mereka berdua telah menerima penumpangan tangan rasul Paulus sehingga apa yang rasul Paulus katakan dalam suratnya kepada Timotius 1 ayat 7 yaitu Roh Kudus menguasai hidup mereka sehingga kekuatan, kasih dan ketertiban menjadi keutamaan dalam pelayanan mereka. Paulus mengutus mereka untuk menjadi pemimpin di tempat misi dan ternyata mereka berhasil dalam pelayanannya. Mereka berdua berhasil menguatkan kehidupan jemaat dan menaburkan kasih diantara mereka sesuai dengan ajaran injil dan menetapkan kepemimpinan di dalam jemaat sehingga kehidupan jemaat menjadi tertib dan teratur demi kelangsungan penyebaran injil.

Pelayanan Timotius dan Titus berhasil karena mereka telah mengalami Roh Kudus dan menghidupinya.Kita adalah orang-orang yang juga telah menerima penumpangan tangan dari para pengganti para rasul dan Roh Kudus telah menaungi kita, Sekarang marilah kita ikut teladan mereka sehingga kita dapat menjadi terang bagi semua orang yang kita jumpai. [sTF]

Apakah aku sudah mengikuti teladan para kudus?



DOA(†)
Tuhan, ajar aku mengikuti teladan orang kudus-Mu. Amin(†)

Sumber:
Renungan harian ImagoDei

Selasa, 24 Januari 2012
Hari ke-7 Pekan Doa Sedunia
St. Fransiskus dr Sales
2 Samuel 6:12b-15, 17-19
Mazmur 24:7, 8, 9,10
Markus 3:31-35

 “Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku...”
(Markus 3: 35)

SIAPA sajakah yang biasanya kita anggap sebagai saudara? Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa saudara adalah orang yang seibu seayah atau bertalian keluarga dengan kita.

Dalam Injil Markus hari ini diceritakan bahwa Ibu dan saudara-saudara dari Yesus, ingin menemui diri-Nya ketika Yesus sedang bersama dengan orang banyak. Namun Ia menolak untuk menemui mereka.

Tentu kita menjadi bingung dengan sikap Yesus barusan. Bagaimana mungkin Ia lebih memilih berada dengan orang lain, daripada dengan ibu dan saudara-Nya sendiri. Namun akhirnya Yesus pun menjawab di ayat 35, bahwa Tuhan Yesus menganggap semua orang yang melakukan kehendak Allah Bapa sebagai saudara-Nya sendiri.

Tentu kita pun mau menjadi saudara Yesus di dalam Allah Bapa, dan cara yang terbaik adalah dengan melakukan seluruh perintah Allah Bapa dan menjauhi laranganNya. [Tmy]

Maukah kita menjadi saudara Yesus?





DOA (†)
Tuhan Yesus, aku mau menjadi saudara-Mu yang setia dengan selalu mengikuti perintah Allah Bapa. Amin(†)

Sumber:
Renungan harian ImagoDei

Rabu, 25 Januari 2012
Penutupan Pekan Doa Sedunia
Pesta Bertobatnya St. Paulus
Kisah Para Rasul 9:1-22
Mazmur 117:1, 2
Markus 16:15-18

SAHABAT, bersyukurlah kita mempunyai Tuhan Allah yang amat sangat baik kepada kita. Bersyukurlah karena Tuhan Yesus sudah rela mati di kayu salib demi menghapus dosa-dosa kita umat manusia.

Sahabat, mungkin kita sedang merasa bahwa kita mempunyai banyak dosa sehingga kita malu untuk berdoa kepada Tuhan Allah, atau mungkin kita jadi jarang pergi ke gereja. Janganlah kita malu untuk mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan Allah. Tuhan Allah itu Mahapengasih dan penyayang. Janganlah kiranya kita ragu untuk meminta maaf kepada-Nya.

Saulus saja yang sudah berbuat dosa banyak sekali, bahkan mempunyai andil dalam terbunuhnya St. Stefanus (martir pertama) tetap menerima pengampunan dari Tuhan Allah. Lebih dahsyat lagi, Saulus menjadi Paulus, seorang rasul besar yang dipakai Tuhan untuk memberitakan nama-Nya kepada segala bangsa dan raja-raja Israel.  Jadi sahabat, tidak ada kata terlambat untuk bertobat dan memulai sesuatu yang baru ? [GP]


Bila menghadapi masalah, bagaimanakah sikap saya?








DOA (†)
Tuhan Yesus yang baik, ajarlah aku untuk setia kepada-Mu. Amin(†)

Sumber:
Renungan harian ImagoDei

Senin, 23 Januari 2012
Hari ke-6 Pekan Doa Sedunia
2 Samuel 5:1-7, 10
Mazmur 89:20,21-22,25-26
Markus 3:22-30

 “Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.”
(Markus 3 :29)

SAYA memiliki teman yang sering pelayanan bersama, memang akhir-akhir itu dia sedang dilanda masalah yang besar. Keluarganya terus sakit-sakitan hingga kuliahnya terancam putus di tengah jalan. Hampir saja dia marah kepada Tuhan karena doanya tidak juga dijawab. Tapi, Puji Tuhan! Dia tidak pernah ragu dalam nama Tuhan, akhirnya dengan segala daya upaya dia bisa melanjutkan kuliahnya.

Sadar kah kita bahwa seringkali kita meragukan Dia? Atau malah terkadang menganggap bahwa Tuhan kita tidak sanggup mengatasi dan menjawab segala perkara yang kita alami dalam hidup kita? Ketika kita sedang dalam masalah yang begitu berat, kita selalu berdoa meminta bimbingan-Nya. Namun terkadang kita yang kurang sabar menunggu jawaban terbaik dari Tuhan.

Percayakan semua masalah yang kita hadapi di dalam tangan-Nya dan jangan ragukan kekuatan-Nya apalagi sampai menganggap bahwa Tuhan kita tidak ada apa-apanya. Tuhan selalu mempunyai rencana dan rancangan terbaik untuk kita. Lebih baik mengisi mulut dan hati kita dengan puji-pujian daripada keragu-raguan kita akan Dia. Tuhan berkati… [DVC]

Masihkah aku meragukan rencana Tuhan dalam hidupku?


DOA (†)
Bapa, terima kasih atas segala rencana dan rancangan terbaik-Mu untuk hidupku. Amin(†)

Sumber:
Renungan harian ImagoDei