Minggu, 5 Februari 2012

Minggu Biasa V

1 Ayub 7:1-4, 6-7
Mazmur 147:1-2, 3-4,5-6
1 Korintus 9:16-19, 22-23
Markus 1 : 29-39

SHALOM… Setelah membaca Injil hari ini, saya kagum dengan Yesus yang selalu melayani di manapun Ia berada. Walaupun Yesus harus berpindah-pindah tempat, Ia selalu mau melayani sesama. Ada juga saat di mana kita harus berpindah ke luar kota untuk keperluan studi, pekerjaan, atau juga karena keluarga kita ingin berpindah ke luar kota. Di tempat tinggal kita yang baru, seharusnya kita juga bisa melayani sesama di lingkungan kita yang baru, misalnya pelayanan di paroki, wilayah, lingkungan, atau di komunitas.

Jika kita kesulitan untuk menemukan bentuk pelayanan yang bisa kita lakukan untuk sesama, sebaiknya kita berdoa dan memohon agar diberikan jalan yang Tuhan mau rencanakan untuk pelayanan kita, sehingga pelayanan juga sesuai dengan rencana Tuhan. Yesus pernah berfirman bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Kita juga seharusnya bisa mengikuti teladan yang telah dilakukan oleh Yesus. Oleh sebab itu, ayo kita semakin bersemangat untuk melayani sesama di manapun kita berada, sehingga nama Tuhan Yesus Kristus lebih dimuliakan. [BE]

Jika kita masih belum menemukan bentuk pelayanan untuk sesama

bagaimana cara untuk memulainya ?

DOA(†)

Tuhan Yesus, jadikan kami pelayan yang selalu bersemangat dan setia kepada-Mu. Amin(†)


Sumber: Renungan Harian imagoDei

Jumat, 3 Februari2012                                        

Jumat Pertama

St. Blasius(Berkat St. Blasius)

Sirakh 47:2-11

Mazmur 18:31, 47,50,51

Markus 6:14-29

BACAAN hari inimempekenalkan kita pada dua orang raja. Raja Daud dan Raja Herodes. Raja Daud mengucapkan syukur dalam segala hal dan menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan menari dan menyanyi dengan segenap hatinya (Sirakh 47:5,8-10).Sebaliknya, Raja Herodes mengambil istri saudaranya, merasa terganggu ketika ditegur oleh Yohanes Pembaptis, hanyut dalam pesta pora, bahkan membunuh orang hanya karena takut kehilangan kewibawaannya (Markus6:17,20,21,27).

“Kekuasaan sebagai raja” dapat kita refleksikan sebagai segala macam berkat, anugerah, dan talenta yang diberikan Tuhan kepada kita yang bisa membuat kita bisa bekerja dan melayani sesama. Tetapi, apakah selama ini kita telah menggunakan “kekuasaan” yang diberikan kepada kita dengan benar? Ataukah kita mempergunakannya hanya untuk mencari popularitas, kemudahan-kemudahan bagi diri sendiri, dan akhirnya membuat kita menjadi tinggi hati? Jika masih belum, Tuhanpun bisa menegur lewat orang-orang disekitar kita, seperti Yohanes Pembaptis yang menegur Raja Herodes atas sikap hidupnya yang keliru. Semoga kita mempunyai sifat yang berbeda dengan Raja Herodes ketika mendapat teguran dan dengan lapang dada merubah hidup kita menjadi lebih baik. [VJs]

Apakah sikap ku lebih mirip raja Daud atau raja Herodes?

DOA(†)

Ya Allah, berilah aku hati yang bijaksana dalam menggunakan berkat yang Engkau berikan. Amin(†)


Sumber: Renungan Harian imagoDei

Sabtu, 4 Febuari 2012

St. Yohanes de Britto

1 Raja-raja 3:4-13
Mazmur 119:9-14

Markus 6: 30-34
 

"Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, Janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu"
(Mazmur 119: 10)

SUATUhari, ada seorang anak yang baru saja lulus SMA. Dan ia ingin sekali menlanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi unggulan. Sebut saja namanya Bunga. Masuk perguruan tinggi ternama merupakan cita-cita Bunga sejak kecil. Namun saying, keadaan ekonomi keluarga Bunga tidak memungkinkan. Bunga sempat berpikir lebih baik ia bekerja terlebih dahulu baru melanjutkan keinginannya bersekolah.

Karena kegigihan Bunga, akhirnya ia diterima di perguruan tinggi ternama melalui jalur beasiswa. Sekarang tinggal tanggung jawab Bunga untuk memperjuangkan beasiswa tersebut. "Setelah dengan segala macam upaya, dan ia mendapatkannya. Ia harus menjaga itu baik-baik, agar tidak kehilangan hal tersebut."

Hendaklah kita pun sebagai orang muda Kristiani juga bertindak demikian. Menjadi orang muda yang bertanggung jawab di setiap pekerjaan dan perilaku kita, sehingga semakin terpancar gambaran Tuhan dalam diri kita. [dn]

Apakah aku orang muda yang bertanggung jawab?

DOA (†)

Ya Tuhan, jadikanlah hidup ku ini semakin menyerupai gambaran Putra-Mu. Amin(†)


Sumber: Renungan Harian imagoDei

Kamis, 2 Februari2012       

Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah

Maleakhi 3:1-4 atau Ibrani 2:14-18

Mazmur 24:7, 8, 9,10

Lukas 2:22-40

 “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya...”

 (Ibrani 2:17)

TEMAN, untuk menjadi pemain dari suatu klub sepak bola yang bermainmewakili klub tersebut, tentunya sesama pemain harus berlatih bersama, menjalankan taktik yang sama, menuruti petunjuk dari pelatih yang sama, menaati peraturan pertandingan yang sama, bahkan harus menggunakan seragam yang sama. Ketika seorang pemain mencetak gol, gol yang dihasilkan tersebut bukan hanya untuk dirinya melainkan untukseluruh anggota klub tersebut. Dari semua pemain yang bermain, para pemain cadangan, pelatih, staff, manajemen, bahkan suporter klub turut merasakan kebahagiaan atas terciptanya gol itu.

Bacaan hari ini ingin menunjukkan bahwa Yesus “menjadi sama” dan “mendapatkan bagian dalam keadaan” manusia(Ibrani  2:14). Hal ini ditunjukkan Yesus dengan mentaati tradisi yang dibuat oleh umat manusia, yaitu persembahan anak laki sulung kepada Allah. Kenapa Yesus mau menjadi sama seperti manusia? Supaya ketika Ia berhasil mengalahkan maut, semua manusia di dunia dapat memperoleh bagian dari keselamatan dan kemuliaan yang telah disediakan (Ibrani2:17).Ia harus mengambil peranan sebagai Imam Besar yang mengurbankan diri bagi dosa sesama manusia. Dalam kitab Maleakhi, hal ini dikiaskan dengan “memurnikan dan mentahirkan perak” (Maleakhi3:3).[VJs]

Sudahkah aku bersyukur atas anugerah keselamatan dari-Nya ?

DOA(†)

Ya Allah, ajarlah aku mempersembahkan diriku kepada-Mu sebagaimana Bunda Maria mempersembahkan Kanak-kanak Yesus kepada-Mu.  Amin(†)

Sumber: Renungan Harian imagoDei