SERI 06 SALAM & PENGANTAR
Seri: 06
SALAM & PENGANTAR
Salam
Setelah Sesudah mengajak umat beriman menandai diri dengan Tanda Salib, imam selebran kemudian menyapa umat beriman dengan salam: Tuhan bersamamu. Dan seluruh umat beriman menjawab dengan aklamasi: Dan bersama rohmu. Salam dan aklamasi, juga tanda salib dan amin dapat dinyanyikan seturut kaidah musik liturgis sehingga menambah keagungan dan keindahan liturgi.
Makna dari Salam ini mengingatkan kesadaran kita bahwa Yesus yang bangkit hadir bersama kita dalam suatu jalan khusus sebagaimana kita berkumpul untuk Ekaristi. Rumusan Salam berbau ilahi dan suci. Seolah Allah sendiri yang menyapa segenap umat melalui wakil-Nya (diri imam selebran) dengan bahasa: Tuhan bersamamu – Dominus vobiscum. Tanggapan atau aklamasi umat kepada salam ilahi itu ialah: Dan bersama rohmu – Et cum spiritu tuo.
Makna yang terkandung dalam aklamasi umat ini bersumber dari surat-surat Rasul Paulus, yaitu “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu!” (Filipi 4:23). Kata “rohmu” menunjuk pada “roh umat”. Berarti bahwa “roh” yang ada dalam diri umat beriman yang menyerukan aklamasi itu adalah “roh” yang telah mereka terima dalam pembaptisan. Kita juga temukan di dalam Surat (2 Timotius 2:22), Rasul Paulus memberi salam kepada Timotius dengan ungkapan “Tuhan menyertai rohmu”.
Kata “roh” yang diungkapkan Rasul Paulus ini ditafsirkan sebagai Roh Kudus yang hadir dalam diri Timotius. Roh Kudus itu, bersemayam dalam diri imam selebran pemimpin liturgi, begitu juga hadir dalam diri umat beriman. Dengan demikian, imam (dan uskup) melaksanakan kurban Ekaristi dalam kuasa Roh Kudus.
Pengantar
Maksud kata pengantar atau kata pembuka pada Ritus Pembuka ini, bukanlah sejenis homili atau khotbah. Melainkan hanya mau “mengantar” umat untuk mengetahui tema atau misteri yang dirayakan saat itu. Biasanya tema atau misteri yang dirumuskan ada kaitannya dengan tema atau pesan homili, dan disampaikan secara singkat, tidak berkepanjangan. Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR 50) merumuskan dan menyebutkan sebagai pengantar singkat (brevissimis verbis). Dan bagian akhir dari pengantar singkat ini dapat berupa ajakan untuk meneliti batin, atau menyadari kesalahan dan dosa, menjelang pernyataan tobat bersama. Bersambung
P. Tinus Sirken, OSC