Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Non Katolik
-
Pemaparan Singkat Jati Diri
Pelayanan yang tersedia di Paroki St Monika untuk mengatasi masalah yang dialami anak-anak yang bersekolah di sekolah Non Katolik adalah PAKSNK (Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Non Katolik). Paroki menyediakan hari Minggu ketiga setiap bulan untuk sarana pelajaran dan pendalaman iman Katolik bagi anak-anak tingkat SMP-SMU/SMK yang bersekolah di sekolah negri atau sekolah non Katolik lainnya. PAKSNK ini bergerak dibawah naungan seksi Katekese dan Gerakan Orang Tua Asuh (Gota). Para siswa mendapat pinjaman buku pelajaran sesuai dengan tingkat belajar mereka yaitu buku Pendidikan Agama Katolik terbitan Kanisius sesuai dengan kurikulum tingkat belajar di sekolah formal—SMP atau SMA/SMK.
Sejarah dan Kegiatan
Pada awal pembentukannya kelompok ini belum bernama tetapi telah memiliki visi yaitu menjadi terang dan garam dunia dalam lingkungan masyarakat. Misi yang diemban adalah memberi wadah bagi anak-anak yang bersekolah di sekolah non-Katolik untuk berkumpul dengan saudara seiman, memupuk iman mereka agar mereka tumbuh menjadi manusia yang utuh, percaya diri dan beriman, dan memberi nilai agama Katolik untuk rapor.
Ibu Rusmala menceritakan bahwa penggagas pelayanan ini adalah almarhum Pastor Yan Sunjata O.S.C. Pada tahun 2000, Pastor mengundang Bapak Alex Parera, almarhum Bapak Iswardi, Bapak Daniel, Bapak Antonius Jani, Ibu Syukur dan Ibu Rusmala. Beliau mengutarakan keprihatinannya terhadap anak-anak Katolik yang tidak belajar di sekolah berwawasan Katolik yang merupakan kelompok minoritas di sekolah maupun lingkungannya. Akhirnya terbentuklah wadah pendampingan ini.
Pada waktu itu materi dibuat oleh Pastor sendiri dan dilaksanakan oleh para relawan. Pelayanan ini pernah tidak berfungsi beberapa saat berhubung kesibukan masing-masing relawan. Baru bergiat kembali berkat Ibu Esther Boenga dan Bapak Sonny Affandi yang memberi nama wadah ini Pelajaran Agama Katolik Sekolah Non Katolik (PAK-SNK). Anggota tim yang lain adalah Ibu Agustine, guru agama Katolik di Tarakanita Gading Serpong, Ibu Yoke pembina Mudika Gading Serpong, dan Ibu Melgi, Pembina BIA Alam Sutera. Kurun waktu berikutnya, PAK-SNK dibimbing oleh Kak M. Emilia Putu Santi Giri, Spd., Kak Anita, dkk.
Manfaat
Para siswa dari sekolah non-Katolik sangat berminat pada kegiatan/pelajaran di PAK-SNK ini karena mereka membutuhkan nilai untuk rapor mereka, tetapi perlu diketahui juga oleh orang tua siswa/i bahwa para pengajar juga menambah wawasan rohani Katolik siswa/i dengan memberikan seminar-seminar tentang kehidupan & psikologi remaja misalnya tentang Pencegahan/penyalahgunaan narkoba, Informasi tentang HIV & AIDS, Informasi tentang sex education, Berpacaran dalam sudut pandang iman Katolik, How to be a happy teens, Seminar ekaristi, dll.
Selain itu yang tak pernah ketinggalan adalah anak-anak akan diajak untuk mengikuti Pendalama iman sesuai tema Advent/Pra Paskah dll.
Yang utama dari tujuan PAKSNK adalah untuk pertumbuhan iman dan menjadikan siswa/i sebagai bagian dari umat Gereja.”
Banyak siswa/siswi yang berasal dari sekolah Non Katolik sangat merespons positip kegiatan pelayanan ini karena mereka bisa merasakan senangnya berkumpul dengan banyak teman seiman di sini dan nilai agama di rapor juga bisa terisi
Para pengajar pun merasa senang dapat berpartisipasi dalam pelayanan ini sebab mereka juga kadang dapat menjadi tempat curahan hati para siswa. Kadang masalah mereka sungguh pelik & tak pernah terpikirkan/dialami oleh para pembina. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi para Pembina untuk menjadi “sahabat” sekaligus “orang tua kedua” dan “orang yang dapat dipercaya menjaga rahasia” bagi siswa/i-nya.
Sebagai penutup, tim pelaksana mengharapkan lebih banyak para remaja siswa sekolah non-Katolik bergabung di PAK-SNK.
-
DINAMIKA KEGIATAN RUTIN
WAKTU KEGIATAN :
Hari Minggu Ke-3 setiap bulan setelah misa ke-2 (Jam 10.15)
JENIS KEGIATAN :
Pelajaran agama Katolik dan Pendalaman Iman / Seminar untuk Remaja
-
Mekanisme menjadi anggota
KEANGGOTAAN :
Siswa siswi Katolik yang bersekolah di sekolah non Katolik, tingkat SMP – SMU/SMK