Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis PSE St.Monika 5 Mei 2018
Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis diadakan oleh Sie PSE St.Monika bekerja sama dengan Perdami Banten dan RSU kota Tangsel 5 Mei 2018. Operasi diawali dengan cara seremonial dari pihak RSU Kota Tangsel. Pak Albertus yang memberikan kata sambutan mewakili Paroki Serpong Gereja Santa Monika. Selain itu, sambutan juga diberikan oleh Dr Darmawan M Sophian, Sp M, Mkes sbg Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perdami Banten dan Dr Suhara Manullang MKes sbg Direktur RSU Tangerang Selatan, kemudian dilanjutkan dengan doa oleh Pak Lukas DPH. Sebanyak total 69 pasien telah dioperasi dan berjalan dengan sangat baik. (Flo)
Berikut ini liputan Video Saat Operasi Berlangsung
Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis PSE St.Monika 5 Mei 2018
Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis diadakan oleh Sie PSE St.Monika bekerja sama dengan Perdami Banten dan RSU kota Tangsel 5 Mei 2018. Operasi diawali dengan cara seremonial dari pihak RSU Kota Tangsel. Pak Albertus yang memberikan kata sambutan mewakili Paroki Serpong Gereja Santa Monika. Selain itu, sambutan juga diberikan oleh Dr Darmawan M Sophian, Sp M, Mkes sbg Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perdami Banten dan Dr Suhara Manullang MKes sbg Direktur RSU Tangerang Selatan, kemudian dilanjutkan dengan doa oleh Pak Lukas DPH. Sebanyak total 69 pasien telah dioperasi dan berjalan dengan sangat baik. (Flo)
Berikut ini liputan Video Saat Operasi Berlangsung
WORKSHOP MEMBUAT WEBSITE MENGGUNAKAN JOOMLA (29 Apr 2018)
(Jam 13.00 Romo Haris memantau peserta)
Dunia semakin lama semakin sempit, kata sebagian orang. Secara harafiah memang benar namun secara kenyataan memang benar adanya. Kita bisa melihat informasi di belahan dunia manapun dengan sangat mudah. Hanya menggunakan sebuah gadget, laptop, komputer dan perangkat sejenis lainnya. Jari tangan kitalah yang memiilik kuasa atas ini semua. Bisnis ke depan adalah bisnis informasi yang mudah diakses oleh siapapun, di manapun berada.
Melihat kenyataan ini, gereja sebagai sebuah institusi yang terus bergerak dan berbenah mengikuti kemajuan jaman, mau tidak mau, suka tidak suka harus juga peka akan hal ini. Kemajuan teknologi ibarat pisau bemata ganda, bisa merugikan, namun bisa menguntungkan juga.
Untuk itu Sie Komsos Paroki St. Monika mencoba mengajak umat yang suka, peduli akan kemajuan teknologi untuk hadir dalam acara workshop membuat website menggunakan Joomla. Di mana kita tahu website merupakan senjata utama dalam bidang apapun untuk menyampaikan informasi secara cepat kepada siapapun.
Acara diadakan setelah misa ke dua, bertempat di aula Benediktus (29/4/2018) hingga sore pukul 15.00 WIB. Acara workshop ini di pandu oleh Bapak Julius Saviordi, S.Kom yang kebetulan beliau Ketua Sub Sie Website Paroki St. Monika dan memiliki banyak pengalaman dalam dunia website.
Dari 20 peserta yang mendaftar hanya satu orang tidak hadir, karena sakit. Kita juga boleh bangga karena ada peserta dari luar gereja yang ikut dan ada peserta terjauh dari Keuskupan Agung Merauke juga. Peserta juga tampak antusias sekali menanyakan banyak hal ketika diadakan sesi tanya jawab. Workshop ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, dari siswa SMP, ibu-ibu, bapak-bapak hingga karyawan.
Tepat pukul 10.15 WIB acara dibuka oleh Bapak Petrus Eko Soelarso sebagai DPH Pendamping KOMSOS Paroki St. Monika dan dilanjutkan oleh Rm. Yohanes Haris Andjaja, OSC untuk berkat pembukaan. Romo Haris dalam sambutannya mengatakan dengan adanya website bisa menyatukan kita di dunia maya, meski kita sendiri mungkin belum pernah berjumpa secara langsung. Dari sanalah akhirnya kita bisa saling bertemu sapa atau tatap muka secara langsung.
Ketika waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB terlihat Romo Haris juga memasuki aula tempat peserta wokshop. Beliau secara serius memperhatikan para peserta mengikuti apa yang diajarkan oleh Pak Julius.
Tak terasa pk 15.00 sudah tiba. Semua materi sudah dijelaskan. Diharapkan para peserta bisa mengulang lagi sendiri di rumah untuk mendalami tentang Joomla. Dan semoga bisa berhasil membangun sendiri website yang dicita-citakannya. (Adrianus Trio. S)
Kesan dan Pesan peserta Workshop
Andrew Santoso Kelas 8 St. john Catholic School
“Senang, harapan ke depan bisa buat website untuk orang lain. Kalau bisa acara ini diadakan lagi untuk lanjutannya “
Jaip (Jay) dari Serang – Banten (peserta dari luar gereja)
“Acara ini sangat bermanfaat sekali karena kita bisa memulai bisnis dengan online. Karena dengan membuat membuat website, semua orang bahkan seluruh dunia akan tahu bisnis yang kita kelola bagaimana. Harapan ke depan ingin diadakan lagi agar bisa belajar lagi.”
Angelina Maurenn Elti - Kelas 9 SMP St. Ursula
“Menambah wawasan lebih luas tentang cara membuat website, banyak pengetahuan yang didapat yang selama ini belum diketahui, karena kalau lihat buku malas belajarnya, lebih suka kalau ada ahlinya yang kasih tahu langsung dan kita bisa langsung belajar. Sekarang belum nyantol banget dan pingin diadakan lagi”
Bapak Didit Wijarnako - Karyawan
“Bagus, membuka cakrawala baru di era digital. Boleh diadakan lagi untuk kelas berikutnya”
Bapak Adrianus Jammy - Dari Paroki Kelapa Gading
“Bagus, boleh sering-sering diadakan. Ke depan mau menggunakan website untuk usaha sendiri. Boleh diadakan lanjutan lagi”
Ibu Iva - WKRI St. Monika
“Kita akan tetap bisa up-date. Meski WKRI sampai sekarang belum punya website. Karena ke depan ongkos cetak mahal, kita harus belajar untuk cari alternatifnya. Dengan website biaya tidak tinggi tapi bisa di broadcast ke semua orang yang mau lihat kegiatan kita. Ke depan boleh diadakan lagi”
Andreas Rimbayana - Keuskupan Agung Merauke Sie. Komisi Keadilan & Perdamaian
“Saya melihat peserta yang hadir ini dari berbagai macam generasi, ada yg muda dan ada yang berusia di atas 50 thn. Saya melihat bahwa pembuatan website sudah menjadi kebutuhan untuk saat ini dalam komunikasi. Misal komunikasi antar produsen dan konsumen, gereja dengan umatnya. Satu hal lagi karena workshop ini melibatkan banyak latar belakang, sehingga ke depan perlu diberi Batasan untuk peserta yang ikut. Misal dari pendidikan dan usia. Sehingga bisa saling mendukung saat acara berlangsung. Karena biasanya anak muda lebih cepat belajar sedangkan orang tua perlu belajar dengan cara yang lebih serius lagi.”
(Di akhir acara Panita & Peserta dari Keuskupan Agung Merauke foto Bersama)
WORKSHOP MEMBUAT WEBSITE MENGGUNAKAN JOOMLA (29 Apr 2018)
(Jam 13.00 Romo Haris memantau peserta)
Dunia semakin lama semakin sempit, kata sebagian orang. Secara harafiah memang benar namun secara kenyataan memang benar adanya. Kita bisa melihat informasi di belahan dunia manapun dengan sangat mudah. Hanya menggunakan sebuah gadget, laptop, komputer dan perangkat sejenis lainnya. Jari tangan kitalah yang memiilik kuasa atas ini semua. Bisnis ke depan adalah bisnis informasi yang mudah diakses oleh siapapun, di manapun berada.
Melihat kenyataan ini, gereja sebagai sebuah institusi yang terus bergerak dan berbenah mengikuti kemajuan jaman, mau tidak mau, suka tidak suka harus juga peka akan hal ini. Kemajuan teknologi ibarat pisau bemata ganda, bisa merugikan, namun bisa menguntungkan juga.
Untuk itu Sie Komsos Paroki St. Monika mencoba mengajak umat yang suka, peduli akan kemajuan teknologi untuk hadir dalam acara workshop membuat website menggunakan Joomla. Di mana kita tahu website merupakan senjata utama dalam bidang apapun untuk menyampaikan informasi secara cepat kepada siapapun.
Acara diadakan setelah misa ke dua, bertempat di aula Benediktus (29/4/2018) hingga sore pukul 15.00 WIB. Acara workshop ini di pandu oleh Bapak Julius Saviordi, S.Kom yang kebetulan beliau Ketua Sub Sie Website Paroki St. Monika dan memiliki banyak pengalaman dalam dunia website.
Dari 20 peserta yang mendaftar hanya satu orang tidak hadir, karena sakit. Kita juga boleh bangga karena ada peserta dari luar gereja yang ikut dan ada peserta terjauh dari Keuskupan Agung Merauke juga. Peserta juga tampak antusias sekali menanyakan banyak hal ketika diadakan sesi tanya jawab. Workshop ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, dari siswa SMP, ibu-ibu, bapak-bapak hingga karyawan.
Tepat pukul 10.15 WIB acara dibuka oleh Bapak Petrus Eko Soelarso sebagai DPH Pendamping KOMSOS Paroki St. Monika dan dilanjutkan oleh Rm. Yohanes Haris Andjaja, OSC untuk berkat pembukaan. Romo Haris dalam sambutannya mengatakan dengan adanya website bisa menyatukan kita di dunia maya, meski kita sendiri mungkin belum pernah berjumpa secara langsung. Dari sanalah akhirnya kita bisa saling bertemu sapa atau tatap muka secara langsung.
Ketika waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB terlihat Romo Haris juga memasuki aula tempat peserta wokshop. Beliau secara serius memperhatikan para peserta mengikuti apa yang diajarkan oleh Pak Julius.
Tak terasa pk 15.00 sudah tiba. Semua materi sudah dijelaskan. Diharapkan para peserta bisa mengulang lagi sendiri di rumah untuk mendalami tentang Joomla. Dan semoga bisa berhasil membangun sendiri website yang dicita-citakannya. (Adrianus Trio. S)
Kesan dan Pesan peserta Workshop
Andrew Santoso Kelas 8 St. john Catholic School
“Senang, harapan ke depan bisa buat website untuk orang lain. Kalau bisa acara ini diadakan lagi untuk lanjutannya “
Jaip (Jay) dari Serang – Banten (peserta dari luar gereja)
“Acara ini sangat bermanfaat sekali karena kita bisa memulai bisnis dengan online. Karena dengan membuat membuat website, semua orang bahkan seluruh dunia akan tahu bisnis yang kita kelola bagaimana. Harapan ke depan ingin diadakan lagi agar bisa belajar lagi.”
Angelina Maurenn Elti - Kelas 9 SMP St. Ursula
“Menambah wawasan lebih luas tentang cara membuat website, banyak pengetahuan yang didapat yang selama ini belum diketahui, karena kalau lihat buku malas belajarnya, lebih suka kalau ada ahlinya yang kasih tahu langsung dan kita bisa langsung belajar. Sekarang belum nyantol banget dan pingin diadakan lagi”
Bapak Didit Wijarnako - Karyawan
“Bagus, membuka cakrawala baru di era digital. Boleh diadakan lagi untuk kelas berikutnya”
Bapak Adrianus Jammy - Dari Paroki Kelapa Gading
“Bagus, boleh sering-sering diadakan. Ke depan mau menggunakan website untuk usaha sendiri. Boleh diadakan lanjutan lagi”
Ibu Iva - WKRI St. Monika
“Kita akan tetap bisa up-date. Meski WKRI sampai sekarang belum punya website. Karena ke depan ongkos cetak mahal, kita harus belajar untuk cari alternatifnya. Dengan website biaya tidak tinggi tapi bisa di broadcast ke semua orang yang mau lihat kegiatan kita. Ke depan boleh diadakan lagi”
Andreas Rimbayana - Keuskupan Agung Merauke Sie. Komisi Keadilan & Perdamaian
“Saya melihat peserta yang hadir ini dari berbagai macam generasi, ada yg muda dan ada yang berusia di atas 50 thn. Saya melihat bahwa pembuatan website sudah menjadi kebutuhan untuk saat ini dalam komunikasi. Misal komunikasi antar produsen dan konsumen, gereja dengan umatnya. Satu hal lagi karena workshop ini melibatkan banyak latar belakang, sehingga ke depan perlu diberi Batasan untuk peserta yang ikut. Misal dari pendidikan dan usia. Sehingga bisa saling mendukung saat acara berlangsung. Karena biasanya anak muda lebih cepat belajar sedangkan orang tua perlu belajar dengan cara yang lebih serius lagi.”
(Di akhir acara Panita & Peserta dari Keuskupan Agung Merauke foto Bersama)
Sabtu,tanggal 28 April 2018,tepatnya jam 8 pagi, dilakukan pemeriksaan awal atau screening kesehatan di RSU Kota Tangerang Selatan,Jl.Pajajaran No 101,Pamulang Barat,Tangsel 15417. Screening ini diadakan dalam rangka Baksos Operasi Katarak , sebagai salah satu rangkaian kegiatan APP, yang akan diselenggarakan hari sabtu,5 Mei 2018. Baksos ini sendiri dapat terlaksana atas kerja sama Gereja St.Monika Paroki Serpong, RSU Kota Tangerang Selatan dan Perdami Seksi Penanggulangan Buta Katarak cabang Banten. Gereja sendiri diwakili oleh seksi PSE St.Monika, seksi kesehatan dengan dibantu oleh Ibu-ibu WKRI St.Monika.
Baksos Katarak ini diadakan untuk umum (lintas agama) dan rata-rata peserta berasal dari saudara-saudara kita yang Muslim. Dari 65 pendaftar, sebanyak 57 lolos screeening dan dilanjutkan ke tahap operasi. Semua biaya operasi gratis. Biaya tersebut meliputi biaya Operasi penanaman lensa(IOL), biaya obat obat, biaya Pemeriksaan awal dan biaya kontrol I dan II. Berikut ini foto-foto acara screening baksos operasi katarak. (Flo)