Bacaan I : Ams. 8:22-31; Bacaan II : Rm. 5:1-5;
Bacaan Injil : Yoh. 16:12-15.
LAMBANG PENEGUHAN
Hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus yang ditetapkan oleh Paus Urbanus IV pada tahun 1264.
Bacaan Injil hari ini menggambarkan sebuah situasi di mana orang banyak mengikuti Yesus sampai hari menjelang malam tiba. Terjadi diskusi singkat antara Yesus dan para murid. Para murid berpikir secara wajar dan meminta Yesus untuk menyuruh orang yang berbondong yang mengikuti mereka pergi ke kota atau daerah sekitar mencari penginapan dan mencari makan. Alih-alih mengikuti kehendak para murid, Yesus justru memerintahkan mereka untuk memberi orang-orang tersebut makanan. Bagaimana cara memberi makan lima ribu orang dengan persediaan yang ada yaitu lima roti dan dua ekor ikan? Sesuatu yang sangat mustahil bagi manusia. Namun Yesus membuka mata hati para murid agar mereka lebih mengenal tugas perutusan-Nya yaitu menghadirkan Kerajaan Allah melalui lima roti dan dua ikan yang ada pada mereka. Dia menengadah ke langit, mengucap syukur, memecah roti dan membagi-bagikannya. Yesus mencukupkan kebutuhan untuk orang banyak yang kemudian makan sampai kenyang, dan potongan roti yang tersisa sebanyak dua belas bakul [Luk 9:11-17].
Dalam bacaan pertama dikisahkan Melkisedek seorang raja Salem dan imam Allah memberkati Abram. Abram menerimanya dengan ketaatan dan itu ditunjukkannya dengan memberikan sepersepuluh dari apa yang diperolehnya dari mengalahkan musuhnya. Siapakah Melkisedek, imam Allah yang Mahatinggi membawa roti dan anggur dan mampu membuat seorang Abram taat?
Pada perjamuan malam terakhir, Yesus memberikan roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya kepada para murid. Yesus juga berpesan agar para murid melakukan hal yang sama sebagai peringatan akan pengurban Yesus. Ini disampaikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus sebagai peneguhan kepada mereka [1Kor 11:23-26].
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus memberi peneguhan bagi kita untuk terus menyadari dan membuka hati akan kehadiran Kristus di dalam kehidupan beriman. Roti dan anggur merupakan lambang peneguhan bagi tubuh dan darah-Nya yang kita sambut, menyatu di dalam batin dan nadi kita. Dengan merayakan peristiwa ini, maka kita dimampukan untuk dapat peduli dan berbagi kepada yang lain. Menarik disimak doa St. Thomas Aquinas saat menyambut Tubuh dan Darah Kristus: Tuhanku, buatlah aku menjadi lebih percaya lagi didalam Engkau. Bawalah aku lebih dalam kepada iman, ke dalam harap-Mu, ke dalam kasih-Mu. Amin.
Selamat merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus! [DN]