Bacaan I : Kis. 15:1-2,22-29; Bacaan II : Why. 21:10-14.22-23;
Bacaan Injil : Yoh. 14:23-29..
KETAATAN
Perkembangan jemaat awal penuh dengan dinamika. Salah satu yang terjadi adalah mengenai sunat sebagai syarat keselamatan. Paham ini dibawa oleh orang-orang dari Yudea yang datang ke Antiokhia. Mereka yang berpendapat seperti itu dilandasi oleh adat istiadat yang diwariskan oleh Musa [Kis 15:1]. Padahal Musa juga mengajarkan kepada orang Israel bagaimana pentingnya umat sunat hati. Sunat secara lahiriah itu penting tetapi kalau hatinya tetap bebal, tidak taat itu semua jadi sia sia [Ul 10:16].
Paham ini tentu dengan mudah dimengerti bagi mereka yang mempunyai latar belakang budaya Yahudi. Namun di Antiokhia banyak orang-orang non Yahudi yang tidak mudah menerima hal ini. Untuk itu para rasul mengutus Paulus dan Barnabas untuk mengatasi polemik yang terjadi di tengah umat. Berangkat bersama mereka adalah Barsabas dan Silas. Para rasul membekali mereka dengan surat untuk dibacakan kepada jemaat di Antiokhia, Syria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Dalam surat itu disebutkan agar jemaat menjauhkan diri makanan dari persembahan berhala, darah, binatang yang dicekik dan percabulan. Inti dari pesan ini adalah agar jemaat memurnikan diri dan menjadikan diri mereka kudus. Di atas semua itu adalah ketaatan mengikuti perintah dari para rasul.
Menjadi kudus karena Allah adalah kudus seperti yang dilihat dan dituliskan oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu mengenai kota Yerusalem baru yang turun dari surga. Kota itu begitu indah dan gemilang di mana Allah dan Anak Domba yang menjadi Bait Sucinya. Kota Yerusalem baru ini tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab Kemuliaan Allah yang akan menyinari selama lamanya.
Ketaatan adalah kunci menjadi kudus. Itulah yang ingin disampaikan Yesus kepada para rasul karena dengan menuruti firman-Nya berarti mengasihi-Nya. Untuk menjadi kudus, para rasul tidak bisa melakukannya dengan usaha sendiri. Yesus mengetahui hal ini dan untuk itu sebelum meninggalkan mereka, dalam percakapan perjamuan malam terakhir, Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul. Roh Kudus bertugas untuk mengajarkan dan mengingatkan para rasul mengenai hal-hal yang diajarkan Yesus kepada mereka. Roh Kudus membimbing para rasul untuk senantiasa taat kepada perintah Yesus.
Menjelang peringatan Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus, melalui bacaan-bacaan hari ini ada pertanyaan yang menjadi permenungan kita. Apakah kita masih menaati perintah-perintah-Nya? Semoga Roh Kudus senantiasa memampukan usaha-usaha kita untuk taat dan hidup kudus dalam bimbingan-Nya. [MDR]