Bacaan I : Yes. 62:1-5; Bacaan II: 1Kor. 12:4-11;
Bacaan Injil : Yoh. 2:1-11.
KASIH SETIA ALLAH YANG MEMULIHKAN
Jean Valjean berusaha mencari tempat berlindung namun ditolak di banyak tempat karena statusnya sebagai mantan narapidana. Seorang uskup bernama Myriel berkenan menerima dan memberi tumpangan padanya. Kebaikan ini rupanya dibalas dengan kejahatan yaitu mencuri perak milik Uskup Myriel. Ketika tertangkap, tanpa disangka Uskup Myriel mengatakan kepada polisi bahwa perak tersebut diberikan kepada Jean sebagai hadiah. Tindakan kasih tanpa syarat dari Uskup Myriel menjadi titik balik bagi kehidupan Jean Valjean yang kemudian bertekad untuk menjalani hidup yang jujur dan benar. Kasih yang penuh pengampunan dan pemulihan dari Uskup Myriel memberi kesempatan kedua bagi Valjean.
Bangsa Israel juga menerima pengampunan dari Allah. Bacaan pertama dari kitab Nabi Yesaya merupakan gambaran indah tentang kasih Allah yang tak pernah berhenti bekerja untuk memulihkan umat-Nya. Israel berdosa dan menerima hukuman dari Allah. Allah berjanji untuk menjadikan Sion, simbol umat-Nya, bersinar dalam kemuliaan dan keadilan. Israel menerima pemulihan yang dinarasikan dengan indah oleh Yesaya bahwa Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", … [Yes 62:4]
Relasi erat antara Israel dengan Allah memang sering digambarkan sebagai relasi suami dan istri. Dalam bacaan Injil hari ini Yohanes mengingatkan kembali akan relasi Allah dan umat-Nya saat Yesus menghadiri pesta perkawinan di Kana. Yesus, Anak Allah adalah representasi kehadiran mempelai laki-laki yang membawa pemulihan bukan hanya bagi bangsa Yahudi, melainkan bagi seluruh umat manusia. Di pesta ini, Yesus mengadakan mujizat dengan mengubah air menjadi anggur. Sebuah pesan kepada umat manusia bahwa kehadiran Sang Putera bukan hanya membawa pemulihan namun juga mengangkat derajat umat-Nya. Selain itu Kana sebagai tempat berlangsungnya pesta perkawinan mengingatkan salah satu gelar Allah yaitu El Qana [Allah yang pencemburu]. Sejak diselamatkan dari Mesir, Israel sering mengkhianati Allah dengan menyembah ilah lain, sebuah dosa yang sangat dibenci Allah. Kana adalah sebuah pesan agar manusia tidak lagi menduakan Allah.
Kedatangan Yesus adalah kesempatan kedua bagi umat manusia untuk menerima pemulihan dari Allah sekaligus bukti kasih setia-Nya. Seperti air yang diubah menjadi anggur demikian pula bagi siapa yang menerima Yesus maka dia bukan hanya menerima pemulihan namun juga karunia dari Allah seperti yang disampaikan Paulus kepada Jemaat di Korintus [1 Kor. 12:4-11]. Karunia ini bukan kepentingan pribadi namun untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan guna membangun tubuh Kristus yaitu Gereja. Mari kita menanggapi kasih setia-Nya dalam hidup kita dengan kekudusan. -CT-.