Bacaan I : Yes. 40:1-5,9-11; Bacaan II: Tit. 2:11-14; 3:4-7;
Bacaan Injil : Luk. 3:15-16,21-22.
RAHMAT PEMBAPTISAN
Bangsa Israel mengalami masa-masa kegelapan yang paling kelam saat mereka dibuang ke Babilonia. Yerusalem dihancurkan oleh tentara Babel, semua penduduk harus menerima kekalahan dari Kerajaan yang lebih kuat sehingga nasib mereka ada di tangan Babel. Keterpurukan ini mendera mental dan spiritual mereka. Secara teologis, pembuangan ke Babel dimaknai sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka kepada TUHAN.
Salah satu nabi yang berkarya di masa pembuangan adalah nabi Yesaya. Pewartaannya bukan hanya mengenai kemurkaan TUHAN saja melainkan juga belas kasih-Nya kepada Israel. Kabar sukacita yang ditulis di dalam kitab Yesaya dalam bacaan pertama adalah pewartaan tentang dikalahkannya Babel dan umat Allah akan dibebaskan [Yes 40:2]. Allah mengampuni dosa-dosa mereka dan Dia sendiri yang akan memimpin mereka seperti seorang gembala yang menggembalakan kawanan ternaknya [40:11].
Pengampunan yang diterima oleh Israel adalah berkat kasih karunia Allah. Demikian juga keselamatan yang diterima manusia. Kasih karunia ini tidak hanya menyelamatkan tetapi juga mendidik manusia untuk meninggalkan dosa dan hidup dengan cara yang sesuai dengan kehendak-Nya, seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada Titus dalam bacaan kedua.
Hari ini Gereja merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan, sebuah momen yang menandai awal pelayanan Yesus di dunia. Sebagai Anak Allah yang tanpa dosa, Yesus tidak membutuhkan pembaptisan, namun Dia memilih untuk menjadi satu dengan manusia yang penuh dosa. Dia turun ke dunia untuk menggembalakan umat manusia seperti yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis [Luk 3:16]. Pembaptisan-Nya adalah tanda bahwa Yesus siap menerima misi yang telah diberikan oleh Bapa-Nya dan bahwa Dia adalah Anak Allah yang dikasihi [3:22].
Hari ini kita diajak untuk merenungkan makna pembaptisan yang telah kita terima. Melalui pembaptisan, kita menjadi anak-anak Allah, bersatu dalam iman dengan Kristus, dan dipanggil untuk hidup dalam kasih dan pelayanan kepada sesama. Pembaptisan adalah titik awal perjalanan spiritual kita, di mana kita dibersihkan dari dosa asal dan diberi karunia Roh Kudus. Selain itu kasih karunia Allah yang telah kita terima melalui rahmat pembaptisan bukan hanya menyelamatkan kita saja namun menjadikan kita sebagai ahli waris kehidupan kekal [Tit 3:7]. Apakah Anda menyadari besarnya kasih karunia Allah dalam pembaptisan yang telah Anda terima? -CT-.