Bacaan I : Yes. 60:1-6; Bacaan II: Ef. 3:2-3a,5-6;
Bacaan Injil: Mat. 2:1-12.
BINTANG
Bintang merupakan benda langit yang menghiasi malam kelam saat sang surya tenggelam melepas penatnya. Kelap-kelipnya tampak indah dan mampu mengusir kegelapan. Oleh karena itu bintang kerap dijadikan sebuah lambang sosok pemenang karena kehadirannya yang membawa terang. Di bidang kemiliteran bintang digunakan untuk menunjukkan jenjang kepangkatan. Organisasi-organisasi juga lazim menggunakan bintang sebagai simbol di dalam atributnya seperti di bendera mereka.
Para ahli perbintangan dari Timur atau lebih dikenal dengan orang-orang majus juga melihat dan percaya akan tanda di langit berupa bintang sebagai simbol kelahiran seorang Raja besar. Bintang itu tampak di negeri mereka [Mat 2:2] dan menggerakkan mereka untuk mengikutinya sampai tiba di Yerusalem. Kedatangan para majus yang menanyakan kelahiran seorang calon raja mengejutkan pihak istana. Raja Herodes mengadakan sidang darurat dengan mengumpulkan para imam dan ahli Taurat untuk mengumpulkan informasi di mana Mesias akan dilahirkan. Saat para majus berada di istana Herodes, bintang petunjuk jalan mereka sempat menghilang untuk kemudian muncul kembali saat mereka meninggalkan tempat itu dan memandu mereka menuju tempat di mana Anak itu berada [Mat 2:9].
Bintang penerang kelahiran Mesias merupakan jawaban dari Allah atas kegelapan yang melanda bangsa-bangsa, sesuai nubuat Nabi Yesaya [Yes 60:2]. Mereka yang mencari terang itu akan datang kepada-Nya. Ini merupakan bukti bahwa Mesias datang bukan hanya untuk bangsa Yahudi saja, melainkan untuk seluruh bangsa karena janji keselamatan memang diperuntukkan bagi seluruh bangsa [Ef 3:6].
Sama seperti para majus, Allah juga menyediakan "bintang" dalam hidup kita yaitu tanda-tanda yang menuntun kita untuk menemukan jalan kepada-Nya. Namun dibutuhkan kepekaan untuk mengenali dan mengikuti “bintang” itu di tengah pelbagai macam problematika hidup sehari-hari. Bintang itu mampu membuat para majus meninggalkan “zona nyaman” mereka dan berjalan ribuan kilometer mengikutinya. Kita-pun dituntut untuk meninggalkan “zona nyaman” saat menemukan “bintang” penunjuk kita.
Hari Raya Penampakan Tuhan adalah undangan bagi kita untuk mengenali Yesus, Sang Bintang yang terangnya hadir untuk semua orang, tanpa terkecuali. Mari kita membuka hati untuk mengikuti cahaya-Nya, membawa terang kasih dan keadilan kepada dunia, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Semoga cahaya Kristus menuntun langkah kita menuju kehidupan yang penuh damai, harapan, dan kasih. -CT-.