Bacaan I : Bil. 11:25-29; Bacaan II : Yak. 5:1-6;
Bacaan Injil : Mrk. 9:38-43,45,47-48.
BERJUANG UNTUK KEHIDUPAN KEKAL
Mujizat dapat ditemukan dalam diri siapa saja karena Tuhan berkarya melalui setiap orang sesuai kehendak-Nya. Hal ini dikatakan dengan jelas dalam bacaan pertama pada di mana Tuhan memberikan roh kenabian kepada ketujuh puluh tua-tua Israel (Bil 11:25). Tidak hanya mereka, ada dua orang lainnya yaitu Eldad dan Medad yang mengalami kepenuhan seperti nabi. Yosua yang melihat kejadian ini meminta Musa untuk mencegah dua orang tersebut, namun dengan bijak Musa mengatakan bahwa seluruh umat TUHAN dapat mengalami hal tersebut jika TUHAN memberikan Roh-Nya kepada mereka (Bil 11:29)
Demikian pula Yesus memberikan pemahaman kepada para murid bahwa tidak tertutup kemungkinan adanya orang-orang yang berkarya di luar golongan mereka. Siapa yang tidak melawan kita, ia ada di pihak kita (Mrk 9:40). Demikian nasihat-Nya kepada para murid. Selain itu ada nasihat-nasihat yang jika dibaca akan terdengar sangat keras [ay 42,43,45,47). Secara ringkas, Yesus ingin menyampaikan bahwa adalah penting hidup kudus bagi para murid, meninggalkan keduniawian agar layak masuk dalam Kerajaan Allah.
Surat Yakobus dalam bacaan kedua dengan tegas menyebutkan bahwa kecintaan terhadap keduniawian akan membawa manusia ke dalam celaka. Perilaku ini tentu dikaitkan dengan adanya penindasan kepada sesama seperti menahan upah buruh (Yak 5:4), menghukum bahkan membunuh orang benar (Yak 5:6). Tentu ini adalah perilaku yang menjauhkan manusia dari Kerajaan Allah.
Ada tiga poin penting dari bacaan kitab suci hari ini. Pertama, menjadi pengikut Kristus bukanlah soal eksklusifitas kelompok. Ia menekankan bahwa inti kehadiran-Nya bukan soal membentuk kelompok khusus yang berbeda dengan kelompok lain. Karena itu, siapa pun yang melakukan kebaikan, kebenaran, dan belas kasih tidak boleh dilarang. Yesus menginginkan kita agar terbuka kepada semua golongan. Kedua, Yesus memperhitungkan segala perbuatan baik manusia. Segala perbuatan dalam kebenaran, kebaikan, dan belas kasih – sekecil apa pun – akan diperhitungkan Tuhan. Yesus menginginkan kita agar hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Ketiga, tujuan akhir pengikut Kristus adalah kehidupan kekal bersama-Nya di surga.
Kehidupan di dunia ini hanya sementara. Kehidupan setelah kehidupan di dunia ini bersifat kekal. Namun demikian banyak orang memperjuangkan kehidupan di dunia ini dengan melekatkan diri pada hal-hal duniawi. Bagi kita para pengikut Kristus haruslah berjuang bagi kehidupan kekal di Kerajaan Allah. Amin. (MSH)