Bacaan I : 2Raj. 4:42-44; Bacaan II : Ef. 4:1-6;
Bacaan Injil : Yoh. 6:1-15.
SALURAN BERKAT ALLAH
Kisah nabi Elisa pada bacaan pertama ini terjadi saat kelaparan sedang melanda Israel. Ketika itu ada seorang dari Ba’al-Salisa memberi 20 roti kepada Elisa. Elisa melihat orang-orang di dekatnya membutuhkan makanan. Hati nuraninya mengatakan bahwa dia tidak mungkin makan sendiri dengan pelayannya. Lalu ia meminta pelayannya untuk memberikan roti itu kepada orang-orang tersebut. Pelayannya bingung bagaimana mungkin roti itu cukup untuk seratus orang. Namun Elisa tetap meminta pelayan itu melaksanakannya karena TUHAN telah berfirman kepadanya bahwa semua akan makan dan bahkan masih ada sisa. Ketulusan hati Elisa telah menjadikannya saluran berkat bagi sesama yang membutuhkan.
Peristiwa penggandaan roti pada zaman Elisa terjadi kembali di zaman Yesus. Bacaan Injil hari ini mengambil kisah mengenai Yesus yang memberi makan lima ribu orang. Jumlah lima ribu tersebut adalah kaum laki-laki saja belum termasuk perempuan dan anak-anak yang saat itu mengikuti-Nya. Bagaimana memberi makan orang sebanyak itu. Uang duaratus dinar pun tidak akan mencukupi, kata Filipus. Hanya ada lima roti jelai dan dua ekor ikan yang dibawa seorang anak. Tetapi yang sedikit di hadapan manusia, jika Tuhan yang memberkati maka ribuan orang dikenyangkan bahkan masih ada lebih duabelas keranjang.
Saling membantu merupakan perwujudan dari kasih. Demikianlah pesan yang disampaikan Paulus kepada jemaat Efesus. Mengapa harus saling membantu? Menurut Paulus jemaat telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan melalui semua dan di dalam semua. (Ef 4:4-6). Cara memelihara kesatuan hendaklah selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar.
Apa yang dapat kita petik dari Injil dan kedua bacaan hari ini? Semangat kepedulian, belarasa dan kesatuan. Selain itu ada hal lain yang menarik yaitu sesuatu yang sederhana ketika berada di tangan yang tepat maka akan menjadi berkat. Elisa dan Tuhan Yesus telah menunjukkan kedua hal tersebut. Mereka adalah teladan kepedulian bagi sesama. Hari ini Gereja merayakan Hari Kakek-Nenek dan Lansia se-dunia. Mari menjadi saluran berkat Allah dengan menunjukkan kepedulian kita kepada kakek-nenek, orang tua maupun kaum lansia di sekitar kita! (bw)