Bacaan I : Am. 7:12-15; Bacaan II : Ef. 1:3-14;
Bacaan Injil : Mrk. 6:7-13.
TUGAS PENGGEMBALAAN
Gembala adalah profesi yang mulia di kalangan orang Yahudi. Sebab gembala sejati mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan domba-dombanya. Dia berjalan di depan sehingga dia yang pertama berhadapan dengan tantangan demi melindungi kawanan dombanya. Itulah filosofinya profesi yang mulia karena ada tanggung jawab yaitu pengorbanan.
Dalam bacaan pertama, TUHAN berfirman melalui nabi Yeremia “Celakalah gembala yang membiarkan kawanan dombanya hilang terserak!” Yang dimaksud dengan gembala di sini adalah pemimpin rohani, yang membiarkan umat-Nya hilang terserak. TUHAN akan membalas kejahatan mereka yang membiarkan umat-Nya berpaling menyembah berhala. Karena para pemimpin rohani sibuk dengan urusan pribadi. Firman Tuhan membandingkan dengan gembala yang sejati yaitu Daud yang membawa Israel menyembah Allah. Tuhan akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud adalah gambaran tentang kedatangan Yesus Kristus, Dia adalah gembala sejati. Sebab Yesus sendiri mengatakan tentang diri-Nya bahwa seorang gembala harus bersedia mengorbankan nyawanya bagi domba-dombanya.
Keadaan di mana para gembala umat meninggalkan domba-dombanya rupanya juga terjadi di zaman Yesus. Dalam bacaan Injil dikisahkan bahwa setelah memberitakan Injil, para murid berkumpul kembali dengan Yesus. Lalu Yesus mengajak para murid pergi ke tempat terpencil untuk beristirahat. Rupanya orang banyak melihat Yesus pergi dan mereka tahu kemana perjalanan Yesus dan para murid-Nya tuju. Melalui jalan darat mereka ikuti Yesus dan para murid-Nya. Mereka ingin mendengarkan pengajaran Yesus. Mereka menemukan sosok gembala sejati di dalam diri Yesus. Melihat orang banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan.
Yesus Kristus adalah damai Sejahtera yang telah merobohkan tembok pemisah antara Allah dengan manusia. Inilah yang diungkapkan Paulus kepada jemaat di Efesus. Dalam bacaan kedua ini Paulus menulis bahwa segala perbedaan, segala perseteruan sudah dihancurkan oleh Tuhan Yesus. Dulu manusia jauh dari Allah, namun sekarang menjadi dekat karena salib Kristus. Damai itu berbicara tentang keharmonisan dan keutuhan sesama umat Tuhan.
Seorang pemimpin adalah gembala di areanya masing-masing. Dalam menjalankan tugas penggembalaan-Nya Yesus telah memberikan teladan gembala sejati yang mengesampingkan urusan pribadi untuk beristirahat dan tetap melayani orang-orang yang membutuhkan. Bagaimana dengan kita? (bw)