Bacaan I : Kel. 17:3-7; ; Bacaan II : Rm. 5:1-2,5-8;
Bacaan Injil : Yoh. 4:5-42.
PERCAKAPAN DENGAN PEREMPUAN SAMARIA
Orang Samaria adalah salah satu dari kelompok orang yang dicap oleh orang Yahudi sebagai orang kafir (orang yang sudah tidak murni/najis). Namun justru melalui seorang perempuan Samaria, Injil bisa diberitakan ke seluruh kota Samaria dan banyak yang diselamatkan. Bagaimana ceritanya tentu kita semua sudah tahu dari bacaan Injil Yohanes 4:1-42.
Apakah Injil itu? Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, karena arti Injil itu adalah “kabar baik/kabar sukacita.” Dan kita semua orang percaya ditugaskan wajib memberitakan Injil kepada segala makhluk. Tetapi Injil itu akan efektif bila hidup di dalam kita dan kita hidup di dalam Injil atau kita disebut sebagai pelaku firman. Karena dengan demikian orang dapat melihat buah dari apa yang kita beritakan.
Bagaimana caranya supaya kita dapat hidup di dalam Injil dan Injil hidup di dalam kita? Sederhana, salah satunya adalah melalui pemuridan, menjadi murid Yesus. Agar kita memahami apa yang dikehendaki Yesus dalam hidup ini, karena ini adalah proyek besar Tuhan yang perlu kita kerjakan, bekerjasama dengan Tuhan agar kabar baik yaitu kabar keselamatan dapat diberitakan ke segala makhluk.Kesaksian perempuan Samaria menjadi teladan bagi kita. Walaupun dia sebelum bertemu dengan Yesus adalah seorang pendosa. Tetapi Injil harus mendobrak agar semakin banyak orang yang diselamatkan.
Dampak positif dari pandemi covid-19 adalah Injil semakin dapat diberitakan melalui media sosial, walaupun kita disarankan tidak keluar rumah bertemu langsung dengan tetangga kita, orang banyak, hindari kerumunan agar kita tetap menjaga protokol kesehatan. Kalau virus covid-19 dapat tersebar menular kepada banyak orang, begitu juga Injil dapat tersebar ke banyak orang bahkan tidak ada batasan kota, pulau, bahkan benua. Yang penting adalah bagaimana firman Tuhan itu dapat tersebar menular kesemua orang baik yang percaya maupun yang tidak percaya. Agar firman Tuhan itu menjawab segala kebutuhan sehari-hari yang penuh dengan berita-berita hoax. Mari kita ikut mewartakan kabar sukacita kepada sesama! (BW).