Bacaan I : Yes. 8:23b-9:3; Bacaan II : 1Kor. 1:10-13,17;
Bacaan Injil : Mat. 4:12-23.
TERANG YANG MENGHALAU KEGELAPAN
Kerajaan Israel pernah berjaya di masa pemerintahan Daud. Kejayaan ini mencapai puncaknya saat Salomo, putera Daud yang berhasil membangun Bait Allah yang megah di Yerusalem. Namun menjelang akhir hidupnya Salomo jatuh ke dalam penyembahan berhala. Setelah Salomo mangkat sepuluh suku yang berada di wilayah Israel utara memisahkan diri dan membentuk pemerintahan sendiri dengan nama Kerajaan Israel. Sementara dua suku lainnya, yaitu Yehuda dan Benyamin yang mendiami wilayah selatan bernaung di bawah panji Kerajaan Yehuda.
Perpecahan ini membawa Kerajaan Israel memasuki masa-masa gelap. Hubungan mereka dengan Allah menjadi semakin jauh. Mereka lebih menyukai penyembahan terhadap dewa-dewa asing daripada menyembah Tuhan, yang membebaskan leluhur mereka dari perbudakan di Mesir. Para nabi yang diutus untuk memperingatkan mereka tidak berhasil dan akhirnya murka Tuhan mencapai puncaknya saat bangsa Asyur menaklukkan Kerajaan Israel dan membawa mereka ke pembuangan. Wilayah utara menjadi kosong dan kemudian didiami oleh orang-orang asing. Namun keadaan ini tidak akan berlangsung selamanya. Nabi Yesaya menubuatkan bahwa Tuhan akan memulihkan wilayah utara [Yes 9:1]
Ratusan tahun kemudian nubuat ini digenapi dengan kehadiran Sang Mesias di tanah Zebulon dan Naftali. Terang telah datang menerangi kegelapan di wilayah itu [Mat 4:15-16]. Yesus yang adalah Sang Terang menyerukan pertobatan dan mewartakan kehadiran Kerajaan Allah [ay. 17]. Tidak hanya itu, Yesus juga menginginkan keterlibatan dari orang-orang dalam mengabarkan Injil. Untuk itu, dalam perjalanan-Nya di daerah Galilea Dia merekrut Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes sebagai murid-murid-Nya yang pertama.
Salah satu hal menarik dari yang ditulis oleh Matius di ayat 23 yaitu bahwa Yesus melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Sesuai dengan kepercayaan pada waktu itu bahwa penyakit dan kelemahan disebabkan oleh dosa. Yesus datang dengan tujuan melenyapkan dosa yang sejak dahulu menguasai manusia. Terang itu telah menghalau kegelapan.
Sang Terang telah datang, dunia tidak dikuasai kegelapan lagi. Ini adalah sebuah kabar sukacita bagi umat manusia. Tugas perutusan kita adalah mengabarkan kabar sukacita ini seperti yang disampaikan oleh Paulus [1 Kor 1:17]. Mari wartakan Injil dalam keseharian hidup kita! (CT).