Bacaan I : Yes. 49:3,5-6; Bacaan II : 1Kor. 1:1-3; Bacaan Injil : Yoh. 1:29-34.
TERANG BAGI BANGSA-BANGSA
Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia harus mengalami keterpisahan hidup bersama Allah. Hubungan antara Allah dengan manusia yang dalam Kitab Suci direpresentasikan oleh bangsa Israel, mengalami pasang surut dari waktu ke waktu. Ada saat-saat dimana Israel hidup dalam kepatuhan kepada Allah seperti pada masa Daud dan Salomo. Namun sepeninggal Salomo, kerajaan terpecah dan bangsa Israel hidup di dalam situasi krisis iman dan moral. Nabi-nabi yang diutus oleh Allah agar bangsa Israel senantiasa mematuhi perintah-perintah-Nya ternyata tidak berhasil. Israel lebih memilih untuk hidup dalam dosa, meskipun Allah berulangkali menjatuhkan hukuman kepada mereka.
Belenggu dosa yang mengikat manusia haruslah dipatahkan agar hubungan Allah dengan manusia dapat dipulihkan. Untuk itu haruslah ada yang dikorbankan sebagai penebusan dosa, Bacaan Injil hari ini mengisahkan kesaksian seorang Yohanes Pembaptis mengenai Yesus. Yohanes menyebut Yesus sebagai “Anak Domba Allah” [Yoh 1:29] sebagai perlambang bahwa Yesus adalah Putera Allah yang rela turun ke dunia, berkorban untuk menebus dosa-dosa manusia. Yohanes juga bersaksi bahwa dia melihat “Roh turun dari langit seperti merpati, dan tinggal di atas-Nya” [ay 32].
Keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada manusia tidak terbatas kepada orang Israel saja, namun untuk seluruh umat manusia. Nubuat ini telah disampaikan di dalam kitab nabi Yesaya bahwa melalui Israel, Allah akan menyatakan keagungan-Nya [Yes 49:3]. Melalui Putera-Nya Yesus Kristus, Allah menjadikan Israel sebagai terang bagi bangsa-bangsa agar anugerah keselamatan dari Allah dapat menjangkau sampai ujung bumi [ay 6].
Wafat dan kebangkitan Kristus merupakan anugerah keselamatan bagi seluruh umat manusia, tidak ada sekat-sekat yang membatasinya. Anugerah keselamatan ini merupakan panggilan untuk hidup kudus seperti yang disampaikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus [1 Kor 1:2]. Mereka dipersatukan di dalam nama Yesus oleh siapa saja dan di mana saja mereka yang menyerukan nama Yesus.
Kita juga dipanggil untuk hidup kudus, karena hanya dengan demikianlah kita bisa bersatu dengan Allah. Kitapun dapat menjadi terang bagi sesama dengan menjadikan hidup kudus bagian dari keseharian kita. Selamat menjadi terang bagi sesama! (CT).