Bacaan I : Mal. 4:1-2a; Bacaan II : 2Tes. 3:7-12; Bacaan Injil : Luk. 21:5-19
Injil : Luk. 20:27-38
MENANTI PAROUSIA
Parousia berasal dari bahasa Yunani yang berarti kedatangan. Dalam Perjanjian Baru kata ini digunakan untuk menggambarkan kedatangan Yesus untuk kedua kalinya. Gereja Katolik mengimani bahwa kelak Yesus akan datang untuk kedua kalinya. Keyakinan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh malaikat kepada para rasul bahwa Dia akan datang kembali dengan cara yang sama seperti para rasul melihat-Nya naik ke sorga [Kis 1:11].
Jemaat Kristen perdana percaya bahwa mereka akan mengalami parousia saat mereka masih hidup. Mereka mencoba menerka, menghitung dan memastikan kapan kedatangan Yesus yang kedua kalinya itu. Dengan beragam cara pula mereka mempersiapkan diri menanti parousia. Namun yang dinanti tak kunjung datang, sehingga menimbulkan bermacam reaksi dalam jemaat. Ada yang mengalami krisis iman, ada pula yang tetap bertekun. Situasi ini juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang kemudian mengaku sebagai Yesus [Luk 21:8].
Alih-alih mengalami parousia, Lukas menyampaikan nubuatan Yesus bahwa ada banyak peristiwa-peristiwa yang akan dialami oleh jemaat seperti keruntuhan Bait Allah [21:6], peperangan dan pemberontakan [21:9a;10], bencana alam dan penderitaan [21:11] dan penganiayaan [21:12,16-17]. Namun itu semua bukan tanda-tanda parousia [21:9b]. Jemaat diminta bersaksi dan Yesus sendiri yang akan membekali mereka dengan kata-kata hikmat.
Senada dengan Lukas, Paulus juga menulis surat kepada jemaatnya di Tesalonika karena mereka juga telah salah mengartikan kalua parousia sudah di depan mata. Mereka tidak mau bekerja dan hanya menunggu kedatangan Tuhan Yesus saja. Paulus menasihati agar mereka tetap bekerja dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna [2Tes 3:11].
Di masa lampau, hari TUHAN dimaknai sebagai hari penghakiman bagi orang-orang fasik. Mereka akan menjadi seperti jerami dan terbakar [Mal 4:1]. Parousia sebagai penggenapan sejarah keselamatan pasti akan datang, waktunya kapan tidak ada yang tahu. Jadi, bagaimana sikap kita dalam menanti parousia? Mari kita simak perintah dari Tuhan Yesus “Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya” [Luk 12:36]. (CT).