Bacaan I : 2Mak. 7:1-2,9-14 Bacaan II : 2Tes. 2:16-3:5 Bacaan
Injil : Luk. 20:27-38
RAHMAT KEBANGKITAN
Konsep kebangkitan badan bukan konsep baru namun telah ada sejak zaman Perjanjian Lama. Nabi Yesaya mengajarkan tentang hal ini [Yes 26:19]. Dalam kitab Daniel disebutkan bahwa pada akhir zaman mereka yang telah tidur dalam debu tanah akan bangun [Dan 12:2].
Ada tujuh laki-laki bersaudara, yang sulung menikah dengan seorang perempuan namun kemudian dia meninggal dan tidak mempunyai keturunan. Sesuai perintah Musa [Ul 25:5-10] maka adiknya menikah dengan perempuan itu. Rupanya dia bernasib sama, meninggal tanpa keturunan. Begitu seterusnya sampai yang ke tujuh juga mengalami hal yang sama. Dalam bacaan Injil hari ini, orang-orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan badan [ay 27] menanyakan kepada Yesus siapa yang menjadi suami si perempuan ini pada hari kebangkitan. Kelompok Saduki hanya menerima kelima kitab Taurat. Bagi mereka, kebangkitan orang mati tidak mempunyai referensi di dalam Taurat. Mereka menyodorkan salah satu perintah Musa mengenai perkawinan levirat dan menghubungkannya dengan hari kebangkitan.
Apa jawaban Yesus? Pertama, dalam kebangkitan orang tidak kawin dan dikawinkan. Mereka tidak dapat mati lagi, hidup seperti malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah. Secara tidak langsung Yesus mengatakan bahwa Allah melakukan dua hal besar yaitu membangkitkan dan menganugerahkan hidup yang baru. Kedua, orang Saduki hanya mengakui kitab Taurat Musa,maka Yesus menyampaikan bahwa dalam peristiwa semak duri [Kel 3:1-6] Allah memperkenalkan diri kepada Musa sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Pada zaman Musa (kira-kira 1300 SM) ketiga Bapa Bangsa itu sudah meninggal dunia, namun Allah menyebut diri-Nya adalah Allah mereka. Hal itu berarti mereka tidak mati, sehingga Allah bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Apakah kita perlu mengalami kematian untuk menerima rahmat kebangkitan? Menarik disimak Katekismus Gereja Katolik [KGK 1002] : Kristus akan membangkitkan kita "pada hari kiamat"; tetapi di pihak lain kita telah bangkit bersama Kristus dalam arti tertentu. Oleh Roh Kudus, kehidupan Kristen di dunia ini sudah merupakan keikut-sertaan pada kematian dan kebangkitan Kristus. Amin!. (CT).