Bacaan I : Kis. 14:21b-27; Bacaan II : Why. 21:1-5a; Bacaan Injil: Yoh. 13:31-33a,34-35.
Baru
Perintah untuk mengasihi sesama telah ada sejak masa lampau. Di dalam kitab-kitab Taurat, perintah ini terdapat di dalam kitab Imamat yang berbunyi demikian Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN [Im 19:18]
Bacaan Injil hari ini cukup singkat yaitu mengenai Perintah Baru. Pengajaran Yesus kepada para murid ini merupakan kelanjutan percakapan setelah Yudas Iskariot pergi meninggalkan perjamuan malam terakhir. Sepintas tidak ada yang baru dari perintah yang diberikan Yesus. Namun jika kita cermati, perintah ini memang benar-benar baru karena adanya peningkatan kualitas dari cara mengasihi. Menurut hukum Taurat mengasihi sesama adalah mengasihi mereka seperti kita mengasihi diri sendiri. Yesus memperbaharui perintah ini yaitu agar para murid mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi mereka yaitu kasih Allah yang tanpa batas, yang mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal [Yoh 3:16]
Bacaan kedua juga berbicara tentang sesuatu yang baru, yaitu langit dan bumi yang baru sementara yang lama juga sudah tidak ada lagi. Bukan itu saja, laut juga sudah tidak ada lagi. Bagi bangsa Israel, laut adalah lambang sesuatu yang menakutkan. Di Perjanjian Lama, berkat pertolongan TUHAN, bangsa Israel yang dipimpin Musa berhasil melewati Laut Teberau dari kejaran pasukan Firaun. Di Perjanjian Baru, Yesus Sang Putera menghardik angin dan ombak di danau Tiberias. Bukan hanya itu saja, Allah juga menurunkan Yerusalem baru bagi umat-Nya dan Dia akan tinggal bersama-sama dengan mereka.
Berkat pewartaan Paulus dan Barnabas, Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain, termasuk kita. Maka sebagai umat-Nya tentu kelak kita akan menikmati langit dan bumi yang baru serta Yerusalem baru, tempat di mana tidak ada lagi duka nestapa dan maut yang menguasai. Mari kita melanjutkan karya pewartaan Paulus dan Barnabas serta para kudus lainnya agar kasih-Nya boleh menjangkau ke semakin banyak orang. [CT]