Bacaan I : Kis. 5:12-16; Bacaan II : Why. 1:9-11a,12-13,17-19; Bacaan Injil: Yoh. 20:19-31.
Beriman Katolik berarti percaya dengan segenap hati dan jiwa
Dalam dunia Pendidikan dikenal tiga macam Tipologi Belajar, yaitu Visual, Auditorial, dan Kinestetik. Bobbi De Porter dan Mike Hemacki dalam buku Quantum Learningnya menjelaskan bahwa orang Visual memproses informasi lewat penglihatan, orang Auditorial memproses informasi lewat pendengaran, dan orang Kinestetik memproses informasi dengan cara bergerak. Tipe-tipe belajar di atas juga mempengaruhi keyakinan seseorang dalam menerima sebuah kebenaran. Orang Auditorial akan gampang percaya ketika mendengarkan sebuah informasi, sebaliknya orang Visual dan Kinestetik sulit percaya pada suatu informasi bila tidak menyaksikan sendiri apa yang diceriterakan.
Itulah yang terjadi dengan rasul Tomas hari ini, yang tidak percaya pada kebenaran berita kebangkitan Yesus, sebelum dia melihat sendiri bekas paku di tangan dan mencucukkan jari ke dalam lambung Yesus. Tomas adalah orang Visual murni, yang percaya bila melihat dengan mata kepala sendiri. Tomas juga dalah figur semua orang Katolik yang beriman jika ada bukti fisik. Yang menerima kebenaran bila dapat dibuktikan secara saientik.
Keraguan Tomas dalam menerima kebenaran kebangkitan Yesus adalah juga keraguan kita semua. Arus perkembangan zaman, tantangan kehidupan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iklan-iklan di sosial media yang semakin menggelorahkan nafsuh dan hedonisme kemanusiaan kita, telah membawa kita pada tahap keraguan yang sama dengan Tomas dalam injil hari ini. Kita mempertanyakan semua kebenaran yang ada dalam ajaran agama kita. Apakah Tuhan benar-benar ada? Apakah benar Tuhan yang menciptakan dunia ini? Apakah benar Yesus bangkit? Apakah benar Yesus itu Tuhan? Apakah Gereja Katolik benar dibentuk oleh Yesus? Apakah benar ada kehidupan kekal?
Uskup Daniel Palarzyck dalam bukunya yang berjudul believing Catholic (beriman Katolik) menguraikan bahwa ada tiga tahap bagi seseorang untuk percaya atau beriman. Pertama adalah tahap siap percaya, yaitu orang-orang Katolik yang masih diliputi keraguan, masih terombang-ambing oleh arus dunia. Mereka baru siap percaya pada kebenaran tetapi belum mengikutsertakan dirinya dalam kegiatan iman yang nyata. Mereka masih melihat-lihat. Tahap kedua adalah menerima kebenaran-kebenaran iman yang ada dalam syahadat, terlibat dalam kegiatan fisik tetapi belum melibatkan hati dan jiwa. Tahap ini disebut sebagai tulang dan otot iman. Tahap ketiga adalah memberi diri pada kebenaran-kenaran itu, yaitu orang beriman yang melibatkan diri bukan hanya secara fisik tetapi melibatkan hati dan jiwa ke dalam kebenaran-kebenaran iman Gereja. Tahap ini disebut sebagai hati dan jiwa iman.
Peristiwa rasul Tomas hari ini membantu untuk mempertanyakan kadar iman kita terhadap kebenaran-kebenaran yang ada dalam Gereja Katolik. Di manakah posisi iman kita sekarang, apakah di tahap ketiga, kedua, atau masih berkutat di tahap pertama? (LN)