Bacaan I : Yes. 50:4-7; Bacaan II : Flp. 2:6-11; Bacaan Injil: Luk. 23:1-49.
YESUS ADALAH PAHLAWAN KETAATAN PADA ALLAH
Bila kita membaca ceritera para Pahlawan, di sana akan kita temukan kisah-kisah heroik yang mengagumkan dan membanggakan. Kisah mereka dihiasi dengan kekuasaan, perang, kekuatan, kemenangan dan semua yang membanggakan. Tidak ada kisah kelemahan dan kekalahan dalam ceritera kepahlawanan, karena kekalahan, penderitaan dan perilaku tak berdaya adalah atribut yang tidak pantas dikenakan pada seorang pahlawan apalagi penguasa.
Kisah heroik yang penuh kekaguman dari para pahlawan kontras dengan kisah Sengsara Yesus yang kita rayakan pada hari Minggu Palma dan Jumat Agung. Yesus yang dieluh-eluhkan ketika memasuki kota Yerusalem ternyata tak berdaya di hadapan penguasa dunia dan para tokoh agama. Dia ternyata bukanlah seorang raja yang gagah perkasa, penuh kuasa dan mengagumkan, tetapi sebaliknya adalah seorang hamba yang menderita bahkan disalibkan sebagai seorang penjahat. Kenyataan ini sangat mengecewakan para murid dan sahabat-sahabat Yesus. Mereka putus asa, kehilangan pegangan dan harapan. Mereka bahkan ketakutan dan lari terbirit-birit menyembunyikan diri. Mereka juga malu mengakui Yesus, tidak menerima bahwa Yesus harus menderita seperti itu. Pikiran para murid dan sahabat Yesus, adalah juga pikiran dan harapan kita. Kita hanya dapat melihat kebanggaan yang fana dan sebaliknya sulit menemukan makna spiritual dari penderitaan Yesus. Karena itu St. Paulus menjelaskan dalam bacaan pertama bahwa penderitaan Yesus adalah bentuk ketaatan-Nya kepada Allah Bapa-Nya di surga. Ia “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” (2:6-7). Karena ketaatan dan kesetiaan-Nya inilah maka St. Paulus melanjutkan bahwa “ Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut l segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, " bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (2:9-11).
Pesan perayaan Minggu Palma untuk kita bahwa setiap tantangan, rintangan dan bahkan keringat darah yang kita korbankan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus akan mengalirkan sukacita surgawi dan ketika Ia ditinggikan serta segala lidah mengakui-Nya maka otomatis kita pun ikut ditinggikan dan diakui di surga. (LN)