Bacaan I : Yesaya 40 : 1 – 5, 9 – 11, ; Bacaan II : Titus 2 : 11 – 14 : 3 : 4 -7; Bacaan Injil: . Lukas 3 : 15 – 16, 21 - 22
Minggu ini kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Penginjil Lukas berceritera tentang Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Dari peristiwa ini, Injil Lukas mengarisbawahi dua hal yaitu bahwa baptisan Yesus menandai Kedatangan Roh Kudus dan membiarkan kekuatan Ilahi datang merasuki kehidupanNya, kita bisa baca dari peristiwa tersebut ketika dalam pembatisan tersebut Yesus berdoa kepada Bapa dan langit terbuka kemudian terdengar sabda Ilahi.
Setelah Yesus dibaptis dimulailah suatu tanda pembaptisan dengan Roh, keistimewaan ini juga berlaku pada saat forma yang kita terima pada ritus baptisan. Keistimewaan ini sering membuat kita merasa jadi super, diterima sebagai anak Allah menjadi jumawa dan menambah kesombongan kita. Padahal kalau mau dicermati dalam peristiwa baptisan mengandung tantangan.
Apa tantangannya ?
Yesus dibaptis , disini Allah mau menunjukan solidaritas, karena sesungguhnya Yesus yang adalah Tuhan tidak perlu dibaptis. Dalam peristiwa tersebut Yesus menuruti kehendak Allah Bapa.
Lalu Kehendak Allah Bapa buat kita yang dibaptis itu apa?
Kita perlu mengingat kebaikan dan kasih Allah dengan sepenuh jiwa. Jangan menjadi “over confident”, walaupun memang lewat baptisan kita diangkat menjadi anak Allah, jangan membuat kita lupa akan tantangan dan tuntutan untuk mengasihi Tuhan dan sesama kita dengan sepenuh jiwa.
Jangan jadikan baptisan menjadi kontra produktif, dengan menggunakan keistimawaan sebagai anak Allah, kita lalu menjadi over otoritas pada berbagai sepak terjang kita dalam keseharian hidup dimanapun kita diutus. Kita mungkin lalai menghadirkan kebaikan Allah dan Kasih Allah Bapa dalam sepak terjang kita, kita cenderung menghasilkan karya kebaikan dan kasih model kita sendiri, bukan sepemikiran dengan Allah. Padahal kita dituntut saleh seturut teladan Yesus, berjuang menjadi kudus untuk selanjutnya kita boleh masuk dalam kehidupan para kudus.
Jadi kita perlu paham kalau sudah dibaptis bukan punya keistimewaan dibandingkan orang lain. Lewat baptisan kita dituntut menjadi saleh dan suci sebagai bekal menjadi bagian dari kerajaan surga. Oleh karenanya baptisan yang kita terima pun melalui Roh dan doa, dengan Roh ada bimbingan menjadi mitra Allah dalam menyelenggarakan Kasih seturut perintah Kristus. Dengan doa kita wajib berpasrah dan menyiapkan tempat bagi kekuatan Ilahi merasuki sendi sendi kehidupan kita. Oleh: Inigo Roesli (IR)