Bacaan I: Yer. 31:31-34; Bacaan II: Ibr. 5:7-9; Bacaan Injil : Yoh. 12:20-33.
HOSANA RAJA KERENDAHAN HATI DAN KETAATAN
Hidup manusia itu tidak selamanya di puncak kesuksesan dan tidak selamanya juga di dasar kegagalan. Sukses dan gagal, bahagia dan derita, kemuliaan dan dukacita adalah bumbu kehidupan. Ke dua sisi kehidupan ini selalu silih berganti menghiasi kehidupan manusia. Itulah hidup manusia, apa yang kita alami di pagi hari bisa berubah 180% di sore hari atau malam hari.
Demikian juga yang terjadi dengan Yesus. Tak lama setelah mereka mengarak-Nya masuk ke Yerusalem dengan seruan hosana putera Daud, kini mereka berseru dengan suara nyaring salibkan Dia, salibkan Dia. Kedua peristiwa yang saling berkontradiksi ini dirayakan bersama dalam hari Minggu Palma. Dalam upacara pertama, kita memperingati Yesus yang diarak masuk Yerusalem sebagai raja dengan menunggangi seekor keledai. Yesus mengikuti jejak raja Daud dan para raja lainnya yang biasa diarak masuk kota dengan menunggangi salah satu binatang entah Keledai atau kuda. Dengan penyambutan itu, rakyat hendak menempatkan Yesus sebagai raja yang telah lama mereka nantikan. Upacara kedua adalah misa hari Minggu Palma, yang menampilkan kisah sengsara Yesus menurut versi penginjil Markus. Kedua bagian yang saling berkontradiksi ini disatukan dalam upacara hari Minggu Palma.
Apa kiranya makna yang mau disampaikan dalam peristiwa hari Minggu Palma ini? Yang pertama adalah bahwa, suka dan duka, sukses dan gagal, bahagia dan derita, kemuliaan dan dukacita adalah bagian dari kehidupan manusia dan itu terjadi juga pada Yesus sebagai manusia. Yang kedua adalah jalan kejayaan Yesus sebagai raja harus melalui Golgota. Arakan dan nyanyian hosana putera Daud merupakan deklarasi Yesus sebagai raja, lalu kisah sengsara merupakan penggenapannya. Kualitas Yesus sebagai raja diuji dalam kerendahan hati-Nya untuk menerima penderitaan dan ketaatan-Nya sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Dan akhirnya gelar Yesus sebagai raja dikukuhkan di atas kayu salib. Di sana “Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,” (Flp 2:10-11). (LN)