Bacaan I: Im. 13:1-2,44-46 Bacaan II: 1Kor. 10:31-11:1 Bacaan Injil :Mrk. 1:40-45.
DENGARKANLAH DIA
Untuk kedua kalinya Bapa menyatakan bahwa Yesus adalah Anak yang dikasih-Nya. Pertama sesudah Yesus dibaptis oleh Yohanes - “Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan” (Mat 3:17). Kedua sesudah Yesus berubah rupa didepan dihadapan Petrus, Yakobus dan Yohanes di sebuah gunung yang tinggi dimana Elia dan Musa berbicara dengan Nya. Peristiwa mulia yang membuat ketiga murid terpesona bahagia dan sekaligus ketakutan. Datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” (Mrk 9:7)
Ketiga murid Yesus itu adalah saksi utama akan kemuliaan Yesus, juga derita dan sengsara Nya mulai dari Taman Getsemani sampai di Puncak Golgota ketika Ia harus tergantung di kayu salib, wafat dan dimakamkan. Bagi mereka peristiwa mulia yang mereka saksikan menjadi peneguh iman untuk menghadapi saat-saat gelap setelahnya. Karena itulah Yesus minta mereka tidak menceriterakan apa yang mereka lihat sampai setelah Anak Manusia bangkit dari orang mati (bdk Mrk 9:9-10).
Ketika Yesus telah mengalami kebangkitan, barulah mereka menyadari akan kemuliaan Nya dan siapa Yesus sesungguhnya. Pesan Bapa yang meminta para murid mendengarkan Yesus juga menjadi pesan bagi kita semua untuk dijalankan dalam hidup sehari-hari.
Peristiwa rohani yang membekas batin dalam keadaan tertentu, misalnya sewaktu retret, KRK, meditasi, ibadah sering membawa kepada keinginan untuk terus menikmati hadirat Tuhan yang damai dan menyejukan. Tetapi Bapa justru menghendaki untuk kita mendengarkan Dia dan melakukan apa yang menjadi kehendak Nya dalam hidup keseharian, bukan hanya sebagai pendengar Sabda Nya tetapi harus menjadi pelaku Sabda dan karya Nya pada sesama disekitar yang membutuhkan.
Hanya kerelaan dan ketaatan seperti yang ditunjukan oleh iman Abraham ketika dicobai Allah (bdk Kej 22:1-18) untuk mengorbankan anaknya sendiri itulah yang dikehendaki Bapa bagi kita dalam beriman kepada Nya. Karena itulah bukan hanya seekor domba jantan yang Dia sediakan menjadi pengganti anak untuk dikorbankan Abraham, tetapi Bapa sendiri telah mengorbankan Anak yang dikasihi Nya sebagai ganti untuk menebus dosa-dosa manusia. Dengarkanlah Dia. Amien. (IS)