Bacaan I: Ul. 18:15-20; Bacaan II: 1Kor. 7:32-35; Bacaan Injil: Mrk. 1:21-28.
PRIBADI YANG BERKUASA
Tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno mengguncang Markas Besar PBB ketika berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan judul "To Build A World A New"(Membangun Dunia Baru). Diawali dengan mengutip ayat-ayat Kitab Suci ( Al Quran dan Alkitab), pidato yang berdurasi 90 menit itu memukau para anggota sidang. "Bangunlah dunia ini kembali. Bangunlah dunia ini kokoh, kuat dan sehat. Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. Bangunlah dunia yang sesuai dengan impian dan cita-cita umat manusia". Bung Karno selalu memukau para pendengarnya. Bahasanya yang mudah dipahami, memotivasi, meledak-ledak hingga membawa pendengarnya hanyut dalam emosi yang dia bangun. Bung Karno adalah Orator ulung Indonesia.
Yesus juga memukau umat yang mengikuti Ibadat di sebuah sinagoga di Kapernaum. "Mereka takjup mendengar pengajaranNya sebab Ia mengajar sebagai orang yang berkuasa" (Mrk 1:22). Bukan hanya umat, ternyata roh jahatpun mengakui kehebatan Yesus. "Engkau Yang Kudus dari Allah" (ayat 24). Dan dengan kekuasaanNya, Yesus berhasil mengusir roh jahat dari orang yang kerasukan. "Roh-roh jahatpun taat kepadaNya" (ayat 27). Penginjil membedakan otoritas Yesus dalam 3 ungkapan : 1) Orang yang "berkuasa" (ayat 22); 2) Tindakan yang berkuasa /menghardik roh jahat(ayat 25); 3) Kata-kata yang berkuasa(ayat 27). Apa makna injil hari ini untuk kita ? Pertama : Yesus adalah Pribadi yang berkuasa bahkan mahakuasa. Ketika dibaptis oleh Yohanes, Allah menyatakan Yesus sebagai "AnakKu yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan" dan "Roh turun ke atasNya seperti burung merpati" (Mrk 1:10-11). Sejak awal perutusanNya, Yesus bersama Allah dan dipenuhi Roh Kudus. Kekuasaan Yesus dinyatakan dalam seluruh karyaNya lewat pengajaran, kuasa penyembuhan bahkan kuasa membangkitkan orang mati. Bukan cuma punya kuasa, bagi kita Yesus adalah Tuhan. "Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat" (Yoh 13:13). Kedua : Kata-katanya penuh kuasa (ayat 27). Kata-kata Yesus penuh kuasa karena Dia tidak hanya "berfirman" tetapi juga "menjalankannya" ("walk the talk"). Ketika Dia bersabda : "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka" (Mat 5:44), Dia sendiri memberi contoh dari atas salib dengan mengatakan : "Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk 23:34). Kata-kata memiliki kekuatan kalau ada kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan. Ketiga : Roh jahat mengakui Yesus sebagai "yang kudus dari Allah" (ayat 24) bahkan "mereka taat kepadaNya" (ayat 27). Hal ini membuktikan lagi bahwa Yesus adalah Pribadi yang berkuasa. Pertanyaan reflektif bagi kita : siapa Yesus bagi kita ? mampukah kita menyelaraskan kata-kata dalam tindakan kita ? (YS)