Bacaan I: Yes. 55:1-11; Bacaan II: 1Yoh. 5:1-9; Bacaan Injil: Mrk. 1:7-11.
PESTA PEMBAPTISAN TUHAN, MANUSIA BARU
Hari ini Gereja merayakan PESTA PEMBAPTISAN TUHAN. Kisah pembaptisan Tuhan dilukiskan dengan sangat singkat oleh Markus. Bagian 1 : Yohanes Pembaptis mengakui statusnya : Yesus lebih berkuasa, merasa tidak layak dan hanya membaptis dengan air (ayat 7 - 8). Bagian 2 : Kisah pembaptisan Yesus dengan 3 peristiwa penting : langit terkoyak, Roh Kudus turun dan suara dari surga (ayat 9 - 11). Tiga peristiwa itu menggambarkan hakekat Sakramen Baptis. 1) Dengan "terkoyaknya langit", maka terbukalah kembali hubungan antara Allah (surga) dengan manusia (dunia). Sakramen Pembaptisan menjalin kembali hubungan antara Allah dengan manusia yang terputus oleh dosa asal. 2) "Roh seperti burung merpati" menggambarkan peranan penting Roh Kudus dalam kehidupan manusia yang telah dibaptis. Roh Kudus yang memberi semangat, kekuatan dan keberanian untuk menjadi murid Kristus. 3) "Suara dari surga" merupakan konfirmasi bahwa sejak dibaptis, kita menjadi anak Allah. "Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anaknya" ( 1 Yoh 3:1). Pesta Pembaptisan Tuhan mengingatkan kita kembali akan makna Sakramen Baptis, yang merupakan salah satu dari Sakramen Inisiasi dan sakramen utama yang mendasari penerimaan 6 sakramen lainnya.
Ada beberapa makna penting dari Sakramen Baptis : 1) Menghapus dosa, khususnya dosa asal; 2) Menjadi murid Kristus; 3) Bergabung dalam persekutuan Gereja kudus; 4) Memperoleh hidup baru yaitu hidup yang dipenuhi oleh Roh; 5) Memperoleh meterai kekal yang berarti menjadi bagian tidak terpisahkan dari Tubuh Kristus untuk selamanya. Selain itu ada beberapa simbol penting pada saat penerimaan Sakramen Baptis, yaitu 1) Air baptis yang berfungsi membersihkan; 2) Lilin yang berfungsi menjadi terang; 3) kain putih sebagai simbol "manusia baru"; 4) Minyak Krisma sebagai pengurapan oleh Roh Kudus.
Apa makna Pesta Pembaptisan Tuhan untuk kita ? 1) Pesta ini menyegarkan kembali makna Sakramen Baptis yang kita terima. Sakramen Baptis menjadikan kita "anak Allah". Posisi kita sebagai "anak" terhadap Allah seharusnya mendorong kita untuk lebih "mengasihi". Allah adalah Bapa yang selalu mengasihi, memelihara dan mengampuni. Perumpamaan tentang anak yang hilang dalam injil Lukas (Luk. 15:1-32) menggambarkan dengan sangat indah bagaimana sikap seorang Bapa yang selalu mau menerima anaknya yang telah berdosa kepadanya. Itulah sikap Allah, Bapa kita. 2) Menjadi anggota Gereja Katolik berarti kita bergabung dalam Gereja Universal, yang dipimpin oleh Sri Paus, para Uskup dan para imam. Gereja Katolik mendasarkan hidupnya pada Kitab Suci, tradisi dan ajaran-ajaran gereja. Kita dituntut untuk setia kepadanya. 3) Pembaptisan menjadikan kita "manusia baru". Manusia baru adalah manusia yang diciptakan menurut kehenak Allah dalam kebenaran dan kekudusan. Ciri-ciri manusia baru adalah berkata benar kepada orang lain, tidak pemarah; perkataan baik; ramah; penuh kasih mesra dan saling mengampuni (Ef. 4:17-32). Di saat kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan, sangat tepat kita mengikuti ajakan Rasul Paulus : "Tanggalkanlah manusia lama dan kenakanlah manusia baru" (Kol. 3:5-17). [YS]