Bacaan I: Yes. 60:1-6; Bacaan II: Ef. 3:2-3a.5-6; Bacaan Injil: Mat. 2:1-12.
MENCARI TUHAN
Hari ini Gereja merayakan HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN atau EPIFANI. Orang Majus dari Timur dituntun sebuah bintang untuk menemui Kanak-kanak Yesus di Betlehem (Mt 2:1-12). Mereka berasal dari suku Median di Persia. Selain menjadi imam dan guru bagi raja-raja Persia, kaum Majus memiliki keahlian astrologi dan meramal nasib. Sekitar tahun kelahiran Yesus tercatat beberapa peristiwa angkasa yang memancarkan cahaya yang sangat terang. Komet Halley (tahun 11 seb. Masehi), konjungsi Saturnus dan Jupiter (tahun 7 seb. Masehi) dan bintang Sirius (tahun 5 seb. Masehi). Beberapa penulis seperti Tacitus dan Yosephus meramalkan kelahiran pemimpin dunia dari Yudea. Munculnya peristiwa alam yang luar biasa serta kerinduan akan datangnya pemimpin dunia mendorong para Majus ke Yudea. Tradisi menyebutkan bahwa orang Majus itu bernama : Melkior, Gaspar dan Balthasar. Melkior mempersembahkan emas, Gaspar : kemenyan dan Balthasar : mur. Ketiga persembahan itu berkaitan dengan 3 jabatan Kristus sebagai Raja (= emas), Imam (=kemenyan) dan Penyelamat (=mur). Apa makna Hari Raya ini bagi kita ? 1) Keselamatan dari Tuhan bukan hanya untuk orang Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia. Kehadiran para Majus di kandang Betlehem mewakili bangsa-bangsa lain. Ini sebuah Kabar Gembira bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, termasuk diri kita. 2) Hidup ini bagaikan sebuah pengembaraan mencari Sang Sumber Kehidupan. Para Majus berani meninggalkan kampung halamannya, menempuh perjalanan jauh dan penuh tantangan untuk menemukan Tuhan. Mengapa ? Karena tanpa Tuhan, hidup ini terasa hampa dan tanpa arti. Santu Agustinus dengan sangat indah menggambarkan hal ini dengan mengatakan : "Inquetum est cor nostrum, donec requiescat in Te" (Confessioness) - Gelisahlah hati kami, sampai ia beristirahat bersama Engkau. Kitapun dipanggil untuk mencari dan menemukan Tuhan dalam perjalanan hidup kita. 3) Para Majus menemukan Tuhan lewat tuntunan sebuah bintang. Mereka mampu melihat fenomena alam sebagai tanda kehadiran Tuhan. Apakah kita juga mampu merasakan kehadiran Tuhan lewat keindahan alam semesta serta seluruh ciptaanNya ? Selain itu kitapun dipanggil untuk menjadi 'bintang', menjadi 'Terang' yang menuntun orang lain untuk menemukan dan mengenal Tuhan. Lewat sikap, kata-kata dan tindakan kita, orang lain hendaknya bisa melihat kebaikan dan kasih Tuhan. 4) Tuhan hanya bisa ditemukan oleh orang orang sederhana dan bijak. Orang-orang sederhana, seperti para gembala, memiliki kerendahan hati dan orang-orang bijak, seperti para Majus, memiliki ketulusan untuk mencari kebenaran sejati. Sementara Herodes dan para Imam Yahudi tidak bisa menemukan Tuhan karena kesombongan dan kemunafikan. 5) Setelah menemukan Tuhan, para Majus menghadiahkan persembahan berharga, berupa : emas, kemenyan dan mur. Apakah kita juga tergerak untuk memberi hadiah bagi Tuhan ? Hadiah terindah bagi Tuhan adalah hidup kita sendiri. Sebuah hidup yang berkenan di hadapan Tuhan dan sesama (YS).