
Bacaan I: Am. 6:1a.4-7; Bacaan II: 1 Tim. 6:11-16; Bacaan Injil: Luk. 16:19-31.
Tangan – Tangan Allah
uluhan tahun berkiprah di dunia perfilman membuat Chow Yun Fat dinobatkan sebagai 10 jajaran bintang film dengan bayaran termahal oleh majalah Forbes pada tahun 2015 lalu, sejajar dengan bintang Holywood seperti Russel Crowe dan Leonardo Dicaprio. Kekayaannya ditaksir mencapai lebih dari Rp. 10 triliun. Alih-alih hidup mewah dan menikmati kesuksesannya, Chow lebih memilih hidup sederhana dan menggunakan transportasi publik saat bepergian. Biaya hidupnya yang hanya sekitar HK$ 800 per bulan boleh jadi tidak masuk akal untuk ukuran seorang aktor kelas dunia. Cita-cita luhurnya adalah menyumbangkan seluruh hartanya bagi kemanusiaan saat dia meninggal kelak.
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang dua orang yang mempunyai nasib berbeda saat hidup di dunia. Si kaya yang begitu sejahtera sementara di dekat pintu rumahnya ada pengemis bernama Lazarus yang penderitaannya dilukiskan dengan ‘badan yang penuh borok’, ‘anjing yang datang dan menjilati boroknya’ dan ‘makan dari apa yang jatuh dari meja orang kaya itu’. Keduanya kemudian wafat dan di akhirat ternyata keadaan berbalik, si kaya menderita di alam maut sementara Lazarus duduk di pangkuan Abraham.
Perumpamaan ini hendak meluruskan cara pandang orang Yahudi, terutama kaum Saduki, yang menolak adanya kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa kesejahteraan dan kemiskinan/kemalangan merupakan hasil dari perbuatan sendiri. Melalui perikop ini Yesus juga mengajarkan bahwa adalah penting mengulurkan tangan kepada sesama yang membutuhkan bantuan. Hal yang tidak dilakukan si kaya semasa hidupnya ini membuat dia berada di alam maut. Terkorelasi dengan hal ini adalah seruan Paulus dalam bacaan kedua Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. (1Tim 6:12a)
Apa yang kita miliki adalah anugerah Allah yang menciptakan kewajiban istimewa bagi kita yaitu sebagai saluran berkat bagi “Lazarus-Lazarus yang berada di depan pintu rumah kita.” Kita harus menjadi tangan-tangan Allah bagi siapa saja yang membutuhkan. Siapkah kita? (CT)




