Bacaan I: 1Raj. 19:16b.19-21; Bacaan II: Gal. 5:1.13-18; Bacaan Injil: Luk. 9:51-62.
FOKUS
Adakah pekerjaan besar yang bisa sukses tanpa kesungguhan? Tuhan Yesus-pun fokus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan karya keselamatan sesuai kehendak BapaNya. Tidak ada waktu untuk mengurus hal-hal ‘sepele’. Dia hanya menanggapi singkat permintaan orang yang bermaksud pamit-ijin sebelum mengikutiNya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Atau "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. (Gal5:13-18).
Walaupun sudah ditebus, tapi godaan si jahat semakin gencar menyerang dengan cara halus dan canggih, berlindung dalam nama Roh kudus bagai srigala berbulu domba serta memiliki kekuatan supra natural yang mampu menyembuhkan penyakit dan memberi kenikmatan dunia. Kita hanya bisa selamat dengan pertolongan Allah! Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah (Maz16:8). Tugas kita adalah berusaha dengan segenap kekuatan yang bisa dilakukan manusia, selebihnya serahkan kepada Allah untuk menentukan hak prerogatifnya.