Bacaan I: Dan. 7:13-14; Bacaan II: Why. 1:5-8; Bacaan Injil: Yoh. 8:33b-37
RAJA SEMESTA ALAM
Tahun liturgi ditutup dengan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam; pekan depan kita memasuki Minggu Adven yang pertama tahun liturgi baru.
Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. (Dan7:14).
Sosok yang selama ini mengajar dan memberi teladan lemah lembut, rendah hati, melayani, penuh belas kasih, murah hati dan rela menderita demi kasihNya yang tanpa batas itu, hari ini kita rayakan sebagai Raja segala raja, Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa. (Why1:8). Raja Semesta Alam yang kekal, [..] bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. (ayat 6).
Dialah Sang Raja Kebenaran. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." (Yoh18:37).
Sudahkah kita mendengarkan suaranya yang selalu menyerukan pertobatan, pengampunan dan belas-kasih? Yang mengutamakan ketulusan hati diatas segala formalitas hukum adat-istiadat? Yang menentang ketidak-adilan, keserakahan, kekerasan, iri hati, dusta, dan segala bentuk kemunafikan? Sudahkah kita meneladan sikapnya yang lemah lembut dan rendah hati, penuh syukur dan murah hati, selalu berserah dan memuliakan Allah? Sudahkah kita menjaga sikap dihadapanNya? Kalau untuk bertemu seorang Kepala Instansi saja kita berusaha on-time, sopan dan fokus mendengarkan, bukankah seharusnya kita lebih hikmat dan hormat saat menghadap Sang Raja Semesta Alam?
Jangan abaikan kasihNya yang abadi, rasakan dan syukuri kebaikan dan kemurahanNya yang tiada tara, yang hanya mampu kita balas dengan taat pada kehendakNya. (YH)