Bacaan I: Ul. 4:1-2,6-8; Bacaan II: Yak. 1:17-18,21b-22,27; Bacaan Injil: Mrk. 7:1-8,14-15,21-23.
PELAKU FIRMAN
Tanggal 18 Juni 2018, Kapal Motor Sinar Bangun bertolak dari pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir ke pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Baru sekitar 22 menit berlayar, kapal jenis Roro ini dihantam ombak yang tinggi dan tenggelam. BASARNAS (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) mengkonfirmasi bahwa dari 188 penumpang : 164 dinyatakan hilang, 3 meninggal dan 21 selamat. Ini korban terbanyak kecelakaan kapal di danau Toba. Disinyalir penyebab kecelakaan karena Nakoda melanggar larangan berlayar karena cuaca buruk serta kelebihan kapasitas penumpang dan muatan. Aturan yang seharusnya membantu manusia, namun karena dilanggar, akhirnya menimbulkan banyak korban. Bacaan injil hari ini (Mark 7:1-23) berbicara tentang adat istiadat / tradisi dan perintah Allah. Ada 2 hal pokok yang ditekankan Yesus : 1) Perintah Allah lebih tinggi daripada adat istiadat. "Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia" (ayat 8). 2) Tidak bersikap "hipokrit". Hipokrit artinya munafik atau suka berpura-pura (KBBI). "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripadaKu" (ayat 6; Yes. 29:13) atau lebih populer : "lain di bibir, lain di hati". Apa makna bacaan-bacaan hari ini untuk hidup kita ? Pertama, Dalam hukum ada azas yang berbunyi : "Lex superior derogat legi inferior" - UU atau hukum yang dibuat oleh pejabat yang lebih tinggi akan menduduki peringkat lebih tinggi daripada yang dibuat oleh pejabat yang lebih rendah. Aturan yang lebih rendah harus tunduk kepada aturan yang lebih tinggi. Dengan demikian, aturan atau hukum Allah harus menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan dengan tradisi atau adat istiadat manusia. Dan hukum Allah yang paling tinggi adalah KASIH. Santo Agustinus mengatakan : "Ama et fac quod vis" - Cintailah, maka berbuatlah sesukamu ! Jika kita melakukan sesuatu dengan landasan kasih, pasti hasilnya selalu baik. Kedua, Aturan bertujuan untuk mengatur kehidupan pribadi dan kehidupan bersama. "Serva ordinem, sed ordo servabit te" (bah. Latin) - Patuhilah aturan, maka aturan akan membantu anda ! Atas dasar itu, seharusnya aturan dipatuhi bukan demi aturan, namun demi kualitas kehidupan yang lebih baik. Aturan bukan cuma sederetan kata-kata yang tercantum di atas kertas atau di dalam buku, melainkan sesuatu yang harus dijalankan. Maka, sangat tepat nasehat Rasul Yakobus dalam bacaan II hari ini "Hendaklah kamu menjadi Pelaku Firman dan bukan hanya Pendengar saja" (Yak 1:22). Dengan menjadi pelaku Firman, kita menempatkan hukum Allah sebagai pedoman tertinggi kehidupan kita dan kitapun mau menjalankannya dengan sepenuh hati !! (YS)