Sabtu, 14 Januari 2012
1 Samuel 9:1-4,17-19; 10:1a
Mazmur 21:2-3,4-5,6-7
Markus 2:13-17
PELAYAN toko memandang remeh pria tua berbaju lusuh yang mengamati jam tangan mahal di etalase toko, namun memberi senyum ramah kepada seorang ibu dengan make up tebal yang membawa tas ber-merk. Kondisi seperti ini mungkin pernah teman-teman saksikan di pusat perbelanjaan. Orang seringkali menilai dan memperlakukan sesama hanya karena penampilan fisik yang ‘sempurna‘ secara duniawi.
Hal tersebut bertolak belakang dengan tindakan Yesus. Ia memilih Saul yang berasal dari suku terkecil menjadi seorang raja bagi bangsa Israel (1 Samuel 9:1-4.17-19;10:1a); Ia pun duduk makan dengan pemungut cukai, dan para pendosa (Markus 2:15-16). Yesus telah memberi teladan bahwa Ia hadir dalam hidup kita bukan karena kekuatan dan kehebatan yang kita miliki, tapi karena Ia mengerti betapa lemah dan tidak sempurnanya kita. [ew]
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa.“
(Markus 2:17)
Beranikah kita bertindak seperti Yesus?
DOA (†)
Tuhan Yesus, ajar aku selalu rendah hati dan mau berbagi kasih dengan siapa pun, terutama kepada mereka yang dikucilkan dalam pergaulan. Amin(†)
Sumber:
Renungan harian ImagoDei




