Seri 14
IMAN GEREJA
Iman adalah tindakan pribadi, namun orang- orang yang percaya tidak bertindak dalam keterpisahan, melainkan bertindak dalam persekutuan bersama (ecclesial). Iman Gereja memiliki dimensi komunal. Kita menerima kehidupan dari orang lain, begitu juga kita yang percaya menerima iman dari pengalaman hidup para rasul bersama Yesus. Iman para rasul mulai dengan “saya percaya” artinya, tindakan pribadi tiap rasul dalam persekutuan bersama. Iman Nicea mulai dengan “kami percaya” artinya iman Gereja yang diucapkan oleh semua umat beriman dalam perayaan Ekaristi bersama. Iman Gereja bertumbuh dari iman para rasul.
Iman Gereja. Pertanyaan kepada katakumen calon baptis mengawali liturgi baptisan adalah: apa yang anda minta kepada Gereja Allah? Jawaban ialah saya memohon iman yang menawarkan hidup kekal. Keselamatan datang dari Allah sendiri, melalui Gereja kita terima keselamatan Allah.
Kita percaya kepada realitas-realitas yang diungkapkan melalui rumusan iman. Berarti, rumusan iman membantu kita mendekati realitas-realitas untuk menghidupkan iman.
Melalui segala zaman dan budaya, Gereja menyebarkan satu iman, percaya bahwa semua orang memiliki satu Tuhan, satu iman, dan satu baptisan (Efesus 4:4). Dengan menerima iman dari para rasul, Gereja berpegang pada iman ini dengan suara yang bulat. Meskipun bahasa seluruh dunia berbeda, tapi isi tradisi yang satu dan sama sebagai jalan keselamatan yang menampakan seluruh dunia (St. Ireneus). Kita menjaga, memelihara, dan merawat iman Gereja karena sangat berharga, berisi dan harus diperbaharui terus menerus (St. Ireneus).
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..