Seri 51
KEBANGKITAN BADAN
BADAN BERSATU KEMBALI DENGAN JIWA. Pada saat kematian, badan manusia mengalami kehancuran, sedangkan jiwanya melangkah menuju Allah dan menunggu sekali kelak akan disatukan kembali dengan badannya. Allah akan menganugerahkan kepada badan kita secara definitif kehidupan yang abadi, yaitu saat menyatukan kembali badan dengan jiwa kita berkat kebangkitan Yesus. Allah akan membangkitkan: “Mereka yang melakukan kebaikan akan keluar dan bangkit untuk hidup yang abadi, tetapi mereka yang melakukan kejahatan akan bangkit untuk dihukum” (Yohanes 5:29).
MEREKA YANG DIBERKATI DALAM KRISTUS. Berkat ini datang dari Kristus yang “akan mengubah tubuh kita yang hina ini sehingga serupa tubuh-Nya yang mulia” (Filipi 3:21). Orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa. Sebab yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati (1 Korintus 15:35-37.42.52-53).
DENGAN EKARISTI. Meskipun, jawaban atas, bagaimana sesungguhnya ini terjadi: kita hanya dapat menerimanya dengan iman, kita ikut ambil bagian dalam Ekaristi sudah memberi kepada kita satu gambaran mengenai perubahan rupa badan kita oleh Kristus: “Seperti roti yang berasal dari bumi, bila ia menerima panggilan Allah, bukan lagi roti biasa, melainkan Ekaristi, yang terdiri dari dua unsur, unsur duniawi dan surgawi. Demikian juga tubuh kita, bila menerima Ekaristi, tidak lagi takluk kepada kehancuran, tetapi memiliki harpan akan kebangkitan” (St. Ireneus).
PADA AKHIR ZAMAN. Kebangkitan akan terjadi secara definitif “pada hari kiamat” (Yohanes 6:39-40.44.54; 11:24), “pada akhir zaman” (Lumen Gentium 48). Kebangkitan orang-orang yang telah meninggal dibubungakan dengan kedatangan Kristus kembali: “pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tesalonika 4:16).
RAHMAT TERSEMBUNYI. Oleh baptisan, kita telah dibangkitkan bersama Kristus. “Kamu dikuburkan dengan Dia dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh imanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati” (Kolose 2:12). Tetapi kehidupan ini “tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:3). “Di dalam Kristus Allah telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga” (Efesus 2:6). Sebagai orang yang telah dipuaskan dengan tubuh-Nya di dalam Ekaristi, kita sudah termasuk Tubuh Kristus dan pada hari kiamat, “kita pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan” (Kolose 3:4).
MENGHORMATI TUBUH. Sambil merindukan hari kiamat, jiwa dan badan setiap umat beriman sudah mengambil bagian dalam “martabat Kristus.” Sebab itu, setiap umat beriman harus memelihara tubuhnya dan tubuh orang lain dengan hormat. “Tubuh adalah untuk Tuhan dan Tuhan untuk Tubuh. Allah yang membangkitkan Kristus, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tubuhmu adalah anggota- anggota Kristus. Kamu bukan milik kamu sendiri, karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (1 Korintus 6:13-15.19-20).
MEREKA YANG DIBERKATI DALAM KRISTUS. Berkat ini datang dari Kristus yang “akan mengubah tubuh kita yang hina ini sehingga serupa tubuh-Nya yang mulia” (Filipi 3:21). Orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa. Sebab yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati (1 Korintus 15:35-37.42.52-53).
DENGAN EKARISTI. Meskipun, jawaban atas, bagaimana sesungguhnya ini terjadi: kita hanya dapat menerimanya dengan iman, kita ikut ambil bagian dalam Ekaristi sudah memberi kepada kita satu gambaran mengenai perubahan rupa badan kita oleh Kristus: “Seperti roti yang berasal dari bumi, bila ia menerima panggilan Allah, bukan lagi roti biasa, melainkan Ekaristi, yang terdiri dari dua unsur, unsur duniawi dan surgawi. Demikian juga tubuh kita, bila menerima Ekaristi, tidak lagi takluk kepada kehancuran, tetapi memiliki harpan akan kebangkitan” (St. Ireneus).
PADA AKHIR ZAMAN. Kebangkitan akan terjadi secara definitif “pada hari kiamat” (Yohanes 6:39-40.44.54; 11:24), “pada akhir zaman” (Lumen Gentium 48). Kebangkitan orang-orang yang telah meninggal dibubungakan dengan kedatangan Kristus kembali: “pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tesalonika 4:16).
RAHMAT TERSEMBUNYI. Oleh baptisan, kita telah dibangkitkan bersama Kristus. “Kamu dikuburkan dengan Dia dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh imanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati” (Kolose 2:12). Tetapi kehidupan ini “tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:3). “Di dalam Kristus Allah telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga” (Efesus 2:6). Sebagai orang yang telah dipuaskan dengan tubuh-Nya di dalam Ekaristi, kita sudah termasuk Tubuh Kristus dan pada hari kiamat, “kita pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan” (Kolose 3:4).
MENGHORMATI TUBUH. Sambil merindukan hari kiamat, jiwa dan badan setiap umat beriman sudah mengambil bagian dalam “martabat Kristus.” Sebab itu, setiap umat beriman harus memelihara tubuhnya dan tubuh orang lain dengan hormat. “Tubuh adalah untuk Tuhan dan Tuhan untuk Tubuh. Allah yang membangkitkan Kristus, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tubuhmu adalah anggota- anggota Kristus. Kamu bukan milik kamu sendiri, karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (1 Korintus 6:13-15.19-20).
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..