Seri 50
IMAN AKAN KEBANGKITAN BADAN
BANGKIT SEPERTI KRISTUS. Orang benar akan bangkit dan hidup dengan Kristus yang bangkit. Kebangkitan orang benar, seperti Kristus, adalah karya Tritunggal. Roh Kudus yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam di dalam kamu (Roma 8:11).
“Kebangkitan daging,” merupakan rumusan literal dari pengakuan iman apstolik, artinya bahwa sesudah kematian tidak hanya jiwa kita yang hidup terus, tetapi bahwa tubuh kita yang fana ini juga akan hidup kembali.
Kebangkitan orang-orang mati merupakan suatu bagian hakiki dari iman Kristiani. “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi, dalam kenyataan, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal” (1 Korintus 15:12-14).
SEMAKIN DINYATAKAN. Allah menyatakan kepada umat-Nya kebangkitan dari antara orang mati langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang yang telah meninggal, sebagai akibat dari iman akan satu Allah, yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Pencipta langit dan bumi, setia akan perjanjian-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Memandang kedua kenyataan ini, mulailah iman akan kebangkitan makin nyata. “Raja alam semesta membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, karena kami mati demi hukum-hukum- Nya” (2 Makabe 7:9,14).
FARISI DAN SADUKI. Pada zaman Yesus, para Farisi percaya akan kebangkitan orang mati. Pada saat yang sama, Yesus menghukum para Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan. “Kamu sesat, justru kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah, bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukanlah Allah orang mati” (Markus 12:24-27).
JANJI DAN TANDA. Bahkan lebih penting lagi, Yesus menghubungkan iman akan kebangkitan itu dengan pribadi-Nya: “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yohanes 11:25). Ia menjajikan kebangkitan kepada mereka yang makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya (Yohanes 6:53-59). Ia membangkitkan orang mati sebagai tanda kebangkitan-Nya sendiri yang akan datang. Ia mengumumkan “tanda nabi Yunus,” bahwa Ia akan dibangkitkan setelah tiga hari dalam kubur (Matius 12:39). Para rasul akan menjadi “saksi-saksi kebangkitan” sebab “mereka makan dan minum bersama Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati (Kisah Rasul 10:41).
Iman akan kebangkitan badan bertemu dengan salah paham dan perlawanan. “Tidak ada satu topik pun dalam iman Kristen yang mengalami lebih banyak perlawanan daripada yang berhubungan dengan kebangkitan badan” (St. Agustinus).
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..