Seri 48
YESUS KRISTUS ADALAH KEPENUHAN WAKTU
Ketika Maria mengunjungi Elisabet, Yohanes dipenuhi dengan Roh kudus mulai dari rahim ibunya (Lukas 1:15, 41). Dalam Yohanes Roh Kudus menyelesaikan karya-Nya, yaitu menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya (Lukas 1:17).
Yesus memanggil Yohanes “lebih daripada nabi” (Lukas 7:26). Di dalam dia Roh Kudus menyelesaikan “tutur sapa-Nya melalui para nabi”. Yohanes pun datang sebagai “saksi untuk memberi kesaksian tentang terang (Yohanes 1:7). Yohanes melihat Roh Kudus turun ke atas Yesus dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Dia inilah Putra Allah, ... Lihatlah Anak Domba Allah (Yohanes 1:33-36). Melalui Yohanes Roh Kudus dapat memulai karya pembaharuan-Nya bagi manusia.
Maria adalah karya kesatuan misi Putra dan Roh Kudus. Maria layak menemukan tempat tinggal, di mana Putra dan Roh Kudus tinggal di tengah-tengah manusia. Maria dipuji dan ditampilkan di dalam liturgi sebagai “tahkta kebijaksanaan.” Di dalam dia mulailah karya-karya agung Allah, yang akan diselesaikan Roh, dalam Kristus dan dalam Gereja.
Roh Kudus menyiapkan Maria dengan rahmat-Nya. Maria menjadi ibu dari Yesus yang dalam-Nya “berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an” (Kolose 2:9) Mengandung tanpa dosa, ia yang paling sanggup menerima karunia yang tidak terucapkan dari Yang mahakuasa.
Dalam Maria, Roh Kudus menyelesaikan rencana Bapa. Dengan kekuatan Roh Kudus dan dengan kekuatan iman, keprawanan Maria menjadi subur secara luar biasa.
Yesus diperkenalkan pertama kali kepada para gembala (orang-orang miskin) dan para sarjana (bangsa-bangsa kafir).
Melalui Maria Roh Kudus membawa yang lain ke dalam kesatuan dengan Kristus (Simeon dan Anna, para pengantin di Kana dan murid-murid pertama). Melalui Roh Kudus, Maria menjadi Hawa Baru (bunda orang-orang hidup), dan bunda “Kristus paripurna” (pada salib). Pada Pentakosta (menyatakan zaman akhir) Maria bersama para murid memunculkan Gereja (Kisah Rasul 1:14). Seluruh perutusan Putra dan Roh Kudus terdapat dalam kenyataan bahwa Putra sejak inkarnasi-Nya adalah Dia, yang terurapi dengan Roh Bapa: Yesus adalah Kristus, Mesias. Yesus mewahyukan Roh Kudus. Ia menyatakan karya Roh Kudus kepada Nikodemus (Yohanes 3:5-8), dan kepada murid-murid-Nya, sehubungan dengan doa-doa dan kesaksian mereka (Lukas 11:13, Matius 10:19-20). Pada saat kematian-Nya, Yesus menjanjikan Roh Kudus akan diberikan oleh Bapa.
Roh Kudus akan mengajarkan kita dan akan mengingatkan kita akan segala sesuatu yang telah dikatakan Yesus Kristus kepada kita, dan memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus. Roh Kudus akan menghantar kita kepada seluruh kebenaran dan akan memuliakan Yesus Kristus.
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus memberikan Roh Kudus, kepada murid-murid-Nya. Mulai saat itu, misi Yesus Kristus dan Roh Kudus menjadi misi Gereja. Sama seperti Bapa mengutus Aku demikian juga sekarang Aku mengutus kamu (Yohanes 20:21).
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..