Seri 46
ROH KUDUS: NAMA-GELAR-LAMBANG
Nama Roh Kudus diberikan oleh Kristus (Matius 28:19). Pada satu sisi, Roh Kudus dari kata: Roh dan Kudus lambang Pribadi ketiga ilahi. Kata “Roh” sepadan dengan kata Ibrani “Ruakh” yang berarti nafas, udara, angin. Yesus memakai lambang yang mengesankan yaitu angin, supaya membuat Nikodemus merasakan kenyataan baru, yaitu nafas Allah, Roh ilahi sebagai Pribadi. Pada sisi lain, kata: Roh dan Kudus adalah sifat ilahi, yang sama-sama berlaku untuk Pribadi ketiga ilahi. Kitab Suci, Liturgi dan bahasa teologi, menggabungkan kedua istilah itu, untuk menyebut Pribadi Roh Kudus yang tidak dapat diungkapkan dalam kata-kata itu. Selama empat kali, Yesus juga memanggil Roh Kudus “Parakletos” (Yohanes 14:16-24; 15:26; 16:7), arti harafiah: “ad-vocatus”, artinya yang dipanggil mendampingi seseorang. “Parakletos” biasanya diterjemahkan dengan penghibur atau pembantu. Yesus juga memanggil Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran (Yohanes 16:13). Rasul Paulus menyebut Roh yang dijanjikan (Galatia 3:14; Efesus 1:13), yaitu Roh yang menjadikan kamu anak Allah (Roma 8:15) ialah Roh Kristus (Roma 8:9) Roh Tuhan (2 Korints 3:17) Roh Allah (Roma 8:14). Lambang-lambang Roh Kudus:
(1) Air. Air melambangkan tindakan Roh dalam pembaptisan. Kelahiran kita yang pertama mengambil tempat di dalam air, maka air pembaptisan melambangkan kelahiran untuk kehidupan ilahi.
(2) Pengurapan. Pengurapan dengan minyak tanda Sakramen Penguatan. Dalam inisiasi Kristen, pengurapan adalah tanda sakramental dari Sakramen Penguatan (disebut “Khrismation” dalam Gereja Timur). Yesus diurapi Allah dengan cara yang unik yaitu oleh Roh Kudus. Maka, Yesus menjadi Kristus oleh pengurapan Roh Kudus.
(3) Api. Api melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Yohanes Pembaptis memaklumkan bahwa Yesus akan dibaptis dengan Roh Kudus dan api (Lukas 3:16). Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi (Lukas 12:40) dan pada Pentakosta, Roh Kudus datang dalam bentuk “lidah-lidah seperti api” (Kisah Rasul 2:3- 4). Rasul Paulus menggunakan lambang yang berkesan mengenai Roh Kudus, “Jangan padamkan Roh” 1 Tesalonika 5:19).
(4) Awan dan terang. Dalam Perjanjian Baru Roh Kudus “turun” atas Perawan Maria dan “menaunginya”, supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Lukas 1:35). Pada saat transfigurasi, Roh Kudus datang dalam awan, menaungi Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan terdengarlah suara dari dalam awan: Inilah Putra Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” (Lukas 9:34-35). Pada hari Kenaikan Tuhan, awan mengambil Yesus dari hadapan murid-murid-Nya (Kisah Rasul 1:9).
(5) Meterai. Meterai adalah lambang yang erat berkaitan dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh Bapa dengan meterai-Nya (Yohanes 6:27), dan dalam Kristus, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita (bdk. Korintus 1:22; Efesus 1:13; 4:30). Meterai (Yunani: sphragis) menunjukkan pengurapan Roh Kudus yang tak terhapuskan dalam sakramen pembaptisan, penguatan, dan tahbisan. Meterai dipakai dalam beberapa tradisi teologis untuk mengungkapkan “karakter” yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga sakramen yang tidak dapat diulangi.
(6) Penumpangan Tangan. Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil, dengan menumpangkan tangan ke atas mereka. Para Rasul melakukan yang sama atas nama Yesus (Markus 16:14; Kisah Rasul 5:12; 14:3). Melalui penumpangan tangan para rasul, Roh Kudus diberikan (Kisah Rasul 8:17-19; 13:3; 19:6). Gereja mempertahankan tanda pencurahan Roh Kudus ini dalam tindakan sakramentalia epiklesis
(7) Jari. Dengan jari Allah, Yesus mengusir setan (Lukas 11:20). Perintah Allah ditulis dengan jari Allah atas loh-loh batu (Keluaran 31:18), “surat Kristus” yang ditulis oleh para Rasul, ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia (2 Korintus 3:3).
(8) Merpati. Ketika Kristus keluar dari kolam baptisan-Nya Roh Kudus
dalam rupa merpati turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya
(bdk Matius 3:16).
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..